KARAWANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang meminta pemerintah pusat membantu peningkatan infrastruktur, khususnya akses menuju kawasan industri.
Hal itu menyusul moncernya investasi di Karawang pada tahun 2022 yang tembus Rp 37 triliun, atau kedua terbesar setelah Kabupaten Bekasi.
“Prestasi tersebut juga harus diiringi dengan peningkatan infrastruktur jalan yang baik untuk menunjang peningkatan investasi di Karawang,” kata Wakil Bupati (Wabup) Karawang, Aep Syaepuloh pada Selasa (14/3/2023).
Baca juga:Â Serius Kejar Zero Stunting, Wabup Karawang Kampanyekan Makan Satu Butir Telur per Hari
Pertimbangan lainnya ialah pertumbuhan investasi Karawang yang ditarget Rp 40 triliun di tahun ini. Maka Aep menilai, target tersebut dapat terlampaui jika turut di-support dengan infrastruktur memadai.
Menurutnya, ada beberapa titik jalan yang perlu ditingkatkan. Pertama Jalan Interchange Karawang Barat, kedua Cidomba-Suryacipta, ketiga Jalan Karawang-Kosambi, terakhir Jalan Kosambi-Curug.
Baca juga:Â Deretan Perusahaan dengan Investasi Terbesar di Karawang, Apa Saja?
“Nah ini adalah kawasan di luar zona industri yang memang betul-betul memberikan kontribusi, sehingga investasi melonjak di tahun 2022,” paparnya.
Di samping itu, faktor lain yang harus diperhatikan yakni permasalahan sosial yang tentu timbul di Karawang dengan predikat wilayah industri.
Baca juga:Â Detik-detik Wabup Karawang Ngamuk saat Pergoki Aksi Nakal Sopir Alat Berat
“Tentu, kami harap agar pemerintah pusat bisa melihat bahwa Kabupaten Karawang adalah wilayah yang sangat strategis untuk investasi,” jelasnya.
Sejumlah permintaan tersebut, kata dia, sudah disampaikan langsung kepada Kementerian Investasi/BKPM melalui Direktur Wilayah III BKPM, Srie Moertiningroem belum lama ini.
“Direktur insya Allah mendukung Pemda, karena seyogyanya pembangunan infrastruktur ini akan semakin meningkatkan kepercayaan investasi ke Karawang,” pungkas Wabup. (*)
