Beranda Karawang Ngeri, Dampak Polusi Udara di Jabodetabek dan Karawang Picu Lonjakan Kasus ISPA

Ngeri, Dampak Polusi Udara di Jabodetabek dan Karawang Picu Lonjakan Kasus ISPA

Polusi udara karawang ispa
Foto ilustrasi. (Ist)

KARAWANG – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, seiring memburuknya kualitas udara di Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi (Jabodetabek) dan Karawang menyebabkan terjadinya peningkatan kasus ISPA.

“Polusi udah (berkaitan dengan ISPA) pasti sangat berpengaruh dan data kita juga menunjukkan ISPA-nya naik terus,” ujar Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), Maria Endang Sumiwi saat di Karawang dikutip Selasa, 5 September 2023.

Pihaknya menyebutkan, di tahun 2023 ini kasus ISPA wilayah Jabodetabek tercatat bisa mencapai 200 ribu per bulan.

Baca juga: Kualitas Udara Karawang Buruk, Kemenkes Imbau Warga Mulai Biasakan Naik Sepeda

“Seperti yang kita tahu di wilayah Jabodetabek terjadi peningkatan masalah polusi udara. Seiring dengan itu, data kami dari surveilans penyakit menunjukkan adanya peningkatan kasus ISPA yang dilaporkan di puskesmas maupun rumah sakit di Jabodetabek,” terangnya.

“Per bulan, rata-rata di atas 200 ribu kasus ISPA,” sambung dia.

Baca juga: Kualitas Udara Tidak Sehat, Pemkot Bekasi Mau Semprot Eco Enzyme di Jalan Protokol

Maria menjelaskan, ada 3 sumber utama yang menjadi penyebab buruknya kualitas udara akhir-akhir ini, yaitu; kendaraan (mengurangi uji emisi), pembakaran karbon baik dari perusahaan maupun konstruksi dan debu.

Oleh karena itu, ia menyarankan kepada masyarakat khususnya di wilayah yang terpapar polusi udara untuk mulai bersepeda agar mengurangi mobilitas kendaraan (berasap) dan mengurangi karbon.

“Kemarin pak Menkes sudah presentasi di depan presiden. Jadi, lebih baik pakai sepeda untuk mengurangi karbon,” jelasnya. (*)