JAKARTA – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) didesak untuk mengusut transaksi mencurigakan para pegawai di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.
Anggota Komisi III DPR Fraksi Demokrat Santoso meminta agar PPATK mulai bersuara terkait temuan-temuannya.
“PPATK yang selama ini tidak bersuara bahwa banyak transaksi mencurigakan dari oknum pegawai pajak sudah saatnya membuka apa yang sebenarnya terjadi. Atas transaksi keuangan mencurigakan yang dilakukan oleh pegawai pajak,” kata Santoso saat dihubungi, Selasa (7/3/2023).
Baca juga: Banjir Karawang, Komisi III DPRD Tagih Janji Pemkab soal Pembangunan Embung
Santoso meyakini akan banyak temuan mencurigakan jika PPATK terus melakukan penelusuran di Direktorat Jenderal Pajak. Dia juga meminta PPATK mengungkap transaksi itu kepada aparat penegak hukum.
“Jika ditelusuri dengan teliti pasti akan banyak ditemukan adanya transaksi mencurigakan itu. PPATK harus mengungkap transaksi itu kepada aparat penegak hukum yang selama ini tidak di-publish. Tindakan itu sebagai bagian agar pegawai pajak tidak lagi menggunakan jabatannya untuk memperkaya diri sendiri namun merugikan keuangan negara,” ucapnya mengutip detikcom.
Lebih lanjut, Santoso menilai momen pengungkapan harta kekayaan dan rekening gendut Rafael Alun Trisambodo juga menjadi pintu masuk PPATK untuk menelisik rekening pagawai pajak yang lainnya. Dia pun berharap Menteri Keuangan Sri Mulyani mendukung proses yang dilakukan PPATK tersebut.
“Menteri Keuangan harus mendukung ini dan memberi sanksi yang tegas kepada pegawai pajak yang menyalahi jabatannya untuk memperkaya diri sendiri. Jika Menteri Keuangan tidak menindak pegawainya yang mencuri uang pajak itu sebaiknya Menteri Keuangan mundur,” ujar dia.