KARAWANG – Pengusaha travel haji dan umrah di Karawang, Jawa Barat mengeluhkan kebijakan Kemenkes RI yang menerapkan syarat wajib vaksin meningitis bagi para calon jemaah umrah.
Alasannya, aturan itu terbilang amat mendadak karena baru diluncurkan dua pekan lalu. Sementara infrastruktur mengenai vaksin tersebut masih sangat terbatas.
“Terkadang ada fasilitas kesehatan yang memiliki vaksin meningitis tapi stoknya kurang, atau ada vaksinnya tetapi kartu kuningnya tidak ada, kemudian sebaliknya, kartu kuningnya ada vaksinnya yang tidak ada,” keluh Sekretaris Jenderal Bersathu (Kebersamaan Pengusaha Travel Haji dan Umrah), Rafiudin usai pelepasan 90 jemaah umrah di Masjid Al Jihad Karawang, Rabu (31/7).
Baca juga: Saber Pungli Karawang Diminta Turun Tangan soal Polemik Parkir di SMK Muhammadiyah 1 Cikampek
Dia berujar, adanya kebijakan itu hampir membuat sebagian jemaah umrah gagal berangkat. Beberapa hari jelang keberangkatan, dokumen keberangkatan mereka belum lengkap karena belum vaksinasi meningitis.
“Jemaah umrah yang kami lepas hari ini juga ada yang hampir gagal berangkat karena kerepotan mencari vaksin. Tapi alhamdulillah setelah kita berusaha cari susah payah akhirnya dapat juga,” jelas Rafiudin.
