KARAWANG – UPTD Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Karawang mengajak masyarakat untuk peka dan sadar terhadap bakteri kebal antibiotik atau Antimicrobial Resistance (AMR). Apa itu AMR?
AMR atau Resistensi Antimikroba adalah kondisi ketika mikroba seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit tidak lagi merespon obat antimikroba.
Pada tahun 2019, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Resistensi Antimikroba sebagai salah satu dari 10 ancaman kesehatan masyarakat global teratas.
Baca juga: Kunjungi Disnakertrans Karawang, DPRD Soroti Pelaksanaan Rekrutmen Ketenagakerjaan
WHO juga memperkirakan, lebih dari 39 juta kematian akan secara langsung disebabkan oleh AMR di tahun 2025-2050.
“AMR merupakan ancaman kesehatan masyarakat utama, baik bagi manusia, hewan ataupun lingkungan,” ujar Kepala UPTD Puskeswan Karawang sekaligus Pejabat Otoritas Veteriner (POV), drh. Dian Kurniasih kepada tvberita pada Kamis, 31 Oktober 2024.
Untuk menekan AMR lanjut dia, diharuskan kinerja nyata dari tenaga kesehatan untuk mencegah masyarakat melakukan tindakan tertentu terhadap hewan, terutama hewan ternak.
Baca juga: Karawang Masih Jadi Magnet Investasi, Triwulan Ketiga Raup Rp 48,6 Triliun
“Jangan coba-coba mengobati hewan kesayangan sendiri, jangan coba-coba menjadi dokter untuk hewan. Pun pada hewan ternak, jangan coba-coba nyuntikan antibiotik apalagi tidak sesuai aturan. Itu sangat berisiko, karena hewan ternak dimakan oleh kita, bisa meninggalkan residu dalam tubuh manusia yang mengkonsumsinya,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menghimbau masyarakat untuk menghindari perilaku hidup ekstrim, seperti memakan hewan yang terlarang. “Kita ambil contoh covid. Setelah ditelurusi, ditemukan ada prilaku masyarakat yang memakan kelelawar, dari hewan bisa menimbulkan wabah tertentu,” tegasnya.
Seharusnya, kata Dian, masyarakat memiliki kesadaran bahwa melihat kesehatan tidak hanya dari satu sisi kesehatan manusia saja. Dalam hal ini, WHO telah menegaskan, kesehatan harus dipandang sebagai satu kesatuan (One Healt) dan menangani penyakit (wabah) dari berbagai sektor.