Beranda Headline Hati-hati! Sensasi Bergoyang di Jalan Raya Klari Bahayakan Pengendara

Hati-hati! Sensasi Bergoyang di Jalan Raya Klari Bahayakan Pengendara

Jalan raya Klari
Proyek pengerukan di Jalan Raya Klari menimbulkan sensasi bergoyang bagi pengendara dan wajib berhati-hati.

KARAWANG – Pengendara yang melintasi Jalan Raya Klari sebaiknya wajib berhati-hati. Pasalnya selain banyak lubang, di sepanjang jalan tersebut terdapat pengerukan untuk perbaikan jalan yang belum dituntaskan.

Akibatnya, setiap pengendara yang melintas harus waspada karena akan merasakan sensasi motor bergoyang.

“Ya bahaya banget, kalau bawa motor gak konsentrasi bisa aja jatoh, soalnya kendaraan jadi goyang-goyang gak stabil,” kata Nurjaman (30), warga Purwasari Karawang pada Kamis (16/3).

Baca juga: Ramadan Sebentar Lagi, BPKN Warning Potensi Lonjakan Harga Pangan di Karawang

Nurjaman mengaku sehari-hari melintasi jalan ini sepulang kerja. Ia berharap proyek pengaspalan jalan segera dituntaskan demi keselamatan pengendara.

“Kalau bisa mah segera diberesin, kahawatirnya kan kalau ada pengendara kurang awas dan belum hafal medan bisa berisiko terjatuh. Belum lagi pasir bekas proyek debunya ke mana-mana,” keluhnya.

Berisiko timbulkan kecelakaan

Yuhri (34) warga Klari mengeluhkan hal serupa. Situasi di Jalan Raya Klari saat ini sangat membahayakan pengendara.

Apalagi di sepanjang proyek jalan tersebut tanpa papan peringatan.

Ia mencontohkan pengalamannya belum lama ini yang nyaris mengalami kecelakaan akibat kerukan jalan.

“Saya hampir nabrak gara-gara ada motor oleng, tapi untung masih bisa menghindar.”

“Soalnya buat motor mah ngerem mendadak bahaya banget, jalannya kan gak rata dan licin banyak pasir, bisa-bisa jatoh,” ulasnya.

Baca juga: 353 Kilometer Jalan Rusak di Jabar Segera Diperbaiki, Dijanjikan Tuntas Sebelum Lebaran

Pantauan tvberita.co.id di lokasi, proyek garukan jalan arteri dimulai dari Hotel Grand Pangestu hingga jembatan Misran Klari. Kemudian titik kedua di lampu merah Klari hingga depan Kantor Desa Anggadita arah Karawang.

Begitupun di jalur sebaliknya atau arah menuju Cikampek, terdapat garukan jalan yang dilakukan di sejumlah titik.

Terlihat kondisi jalan yang tidak rata membuat pengendara menurunkan kecepatannya. Tak jarang mereka menurunkan kedua kaki agar motor tetap stabil dan tidak terjatuh.

Material aspal bekas garukan juga menyebabkan jalan berdebu dan membuat pengendara kerap mengibas-ngibas area muka akibat debu yang beterbangan. (*)