
KARAWANG – SMK PGRI Telagasari, Karawang berkesempatan mendapat pengarahan dari PT Toyota Motor Manufactur Indonesia (TMMIN) menerapkan metode 5R di lingkungan sekolah.
Metode 5R merupakan metode penataan dan pemeliharaan tempat kerja khas perusahaan Jepang. 5R berasal dari singkatan dari Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin.
Asesment metode 5R berlangsung pada Rabu (26/2) pagi di lingkungan SMK PGRI Telagasari. Dalam kesempatan itu, pihak PT TMMIN berkeliling ke seluruh area lingkungan sekolah, mulai dari area halaman, kelas, ruang guru hingga fasilitas workshop.
Baca juga: Ini Dia! Mobil Hybrid Karya Siswa SMK PGRI Telagasari Karawang
“Asesment ini menjadi tolak ukur penilaian sekolah menuju budaya industri, mulai dari jalur hijau, ruangan tertata konsep 5R,” ucap Kepala SMK PGRI Telagasari, Yanyan Sopyanudin.
Penataan 5R ini, kata dia, nantinya bermanfaat untuk anak didik agar lebih siap memasuki pasar kerja, menuju budaya industri.
“Anak sudah gak kaget lagi, bisa memahami, contohnya dalam beradaptasi jalur hijau, kan selama ini gak ada, untuk jalan kaki, terus ruangan dibuat ringkas, rapi sesuai penataan 5R di perusahaan industri,” paparnya.
Baca juga: Di Depan Gedung DPRD, Siswa SMK PGRI Telagasari Pamerkan Alat Bakar Sampah Ramah Lingkungan
Sekolah binaan Toyota sejak 2016

Wakasek Hubungan Industri (Hubin) SMK PGRI Telagasari, Mista menambahkan, sekolahnya merupakan satu dari 12 sekolah kejuruan yang menjadi binaan PT TMMIN. Khusus SMK PGRI Telagasari, kerja sama ini sudah terjalin sejak 2016 lalu.
“Alhamdulillah kerja sama kami sudah terjalin sejak 2016. Manfaat kemitraan ini tentu dirasakan langsung oleh pihak sekolah dengan mencetak lulusan andal yang siap kerja,” jelas dia.
Hal itu dibuktikan dengan peluang rekrutmen yang dibuka selebar-lebarnya oleh PT TMMIN untuk lulusan SMK PGRI Telagasari.
Baca juga: Soal Efisiensi Anggaran, DPRD Karawang Minta Pemkab Jangan Korbankan Kualitas Pelayanan
“Dari segi output setiap tahun ada rekrutmen 50 orang yang diberi kesempatan. Maksudnya itu kesempatan untuk tes ya, bukan langsung bekerja. Tapi meskin begitu, prospek lulusan kami yang masuk di atas 50 persen,” beber Mista.
Tak hanya itu, bantuan melalui CSR pun tak jarang diterima pihak sekolah. Kemitraan ini, ulas dia, sejalan dengan program ‘Link and Match’ Toyota Indonesia dengan SMK untuk meningkatkan skill guru dan siswa menghadapi era elektrifikasi.
“Kan bentuk CSR-nya sumbangsih dari peralatan, dulu pernah dikirim bantuan mobil praktik engine, media pembelajaran tablet dan banyak lagi. Jadi kami harapkan hal ini terus kontinyu demi meningkatkan skill lulusan kami,” tutupnya. (*)