Beranda Headline Kisah Pemudik Tempuh 12 Jam demi Kampung Halaman: ‘Karena Pergi Caraku Menciptakan...

Kisah Pemudik Tempuh 12 Jam demi Kampung Halaman: ‘Karena Pergi Caraku Menciptakan Rindu’

Kisah pemudik 12 jam
Kisah dua pemudik dari Tangerang menuju Pemalang dan Purbalingga demi melepas rindu bersama keluarga.

KARAWANG – Setiap tahun menjelang Lebaran, ribuan pemudik motor mememuhi jalanan. Mereka menempuh perjalanan jauh hanya demi satu tujuan; melepas rindu pada keluarga di kampung halaman.

Seperti kisah pemudik Apip (25), misalnya, rela menempuh perjalanan 12 jam dari Tangerang menuju kampung halamannya di Pemalang, Jawa Tengah.

Bahkan demi mengekspresikan kerinduannya, Apip menempelkan tulisan puitis di secarik kertas berbunyi:

‘Sejauh mana pun kamu pergi

Sesibuk apapun kamu mencari

Jangan lupa untuk pulang

Karena pergi adalah caraku

Menciptakan Rindu’

(Tangerang to Pemalang)

“Ini (tulisan) buat seru-seruan aja sih,” ujar Apip terkekeh saat beristirahat di pinggir jalur arteri Karawang, Jumat (28/3).

Kisah pemudik 12 jam
Ekspresi tulisan kerinduan pemudik pulang ke kampung halaman.

Baca juga: Memanjakan ‘Si Meong’ di Hotel Kucing Karawang saat Mudik Lebaran

Apip tak sendiri, ia pulang bersama kawannya, Samsul Maarif (25), untuk pulang bersama dari Tangerang.

Bedanya, ia pulang ke Pemalang, sedangkan Samsul kawannya, pulang menuju Purbalingga.

Menurut Samsul, yang paling dirindukan di kampung halaman adalah keluarga, terutama anak dan istri. Sebab cuma di momen lebaran ia bisa berkesempatan melepas rindu.

“Yang pasti kangen keluarga lah, kumpul bareng keluarga, istri anak soalnya kesempatan ketemu setahun sekali aja,” katanya.

Baca juga: Gunakan 15 Armada, 810 Peserta Mudik Gratis di Karawang Resmi Dilepas

Namun sepanjang perjalanan pulang, ia mengaku masih kerap menemui jalan rusak dan berlubang. Tak jarang kondisi itu menyebabkan pemudik mengalami kecelakaan.

“Iya, jalan rusak banyak, kecelakaan juga banyak ada pemudik yang jatoh,” ujar Samsul.

Keduanya berharap di sisa perjalanan pulang tak lagi menemui jalan rusak dan berlubang agar bisa sampai kampung halaman dengan selamat.

“Mudah-mudahan aman lancar sampai tujuan,” ucap Samsul seraya pamit untuk melanjutkan perjalanan. (*)