Beranda Headline Komnas PA Jabar Cium Kejanggalan di Balik Kematian ABG Gantung Diri di...

Komnas PA Jabar Cium Kejanggalan di Balik Kematian ABG Gantung Diri di Karawang

KARAWANG – ABG 14 tahun yang ditemukan tewas gantung diri di bawah Jembatan Tol Jakarta-Cikampek di Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang, Senin (9/5/2022) malam dinilai menyisakan kejanggalan.

Komisioner Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Jabar, Wawan Wartawan mencium ada kejanggalan di balik tewasnya bocah 14 tahun tersebut.

Berdasarkan penelusuran dan wawancara dengan keluarga korban, ia menilai lokasi saat pertama kali jenazah ditemukan tidak memungkinkan terjadinya aksi bunuh diri.

“Kalau dari pengamatan kami di TKP, secara fisik tidak memungkinkan dia untuk melakukan bunuh diri,” ungkapnya.

Baca juga: Frustasi Gegara Uang Bensin, ABG di Karawang Nekat Gantung Diri

“Di bawah jembatan yang seumuran anak 14 tahun, ketika berdiri dia gak ada pijakan untuk gantung diri. Tempatnya pas banget tempat berdiri kita. Tambang cuma semeter. Tidak bisa ngegantung. Apalagi mayat ketika pertama kali ditemukan bukan posisi tergantung,” jelas Wawan.

Tanda Fisik Jenazah Gantung Diri Tak Lazim

Kecurigaan makin menguat saat umumnya ciri-ciri fisik korban gantung diri tak sesuai dengan kondisi korban saat ditemukan. “Semisal lidah terjulur, keluar kotoran dari lubang tubuh juga tidak ditemukan,” katanya.

Belum lagi, melihat umurnya yang masih belia, Wawan meragukan adanya tekanan psikis seperti keterangan yang dibunyikan polisi.

“Kalau dari fakta-fakta informasi yang kami dapat sepertinya dengan usia yang begitu muda dan tekanan-tekanan yang kemarin tidak mungkin dia untuk bunuh diri,” terangnya.

Merujuk pada sejumlah keraguan tersebut, saat ini Komnas PA Jabar tengah mendiskusikan terkait langkah ke depan yang akan diambil. Namun pada prinsipnya, ia mendorong kepolisian untuk mengusut tuntas kasus kematian korban.

Baca juga: Ngebet Nikah, Istri Ajak Selingkuhan Bunuh Suaminya

“Hanya yang jadi masalah kan karena orangtua korban menolak autopsi, bisa gak upaya-upaya dengan tanpa persetujuan keluarga itu bisa dilakukan? Karena permasalahn ini kan jadi hal sensitif bagi masyarakat. Spekulasi juga bermunculan. Kami dorong polisi untuk mengungkap fakta sebenarnya,” tandasnya.

Keluarga Korban Menolak Autopsi

Sebelumnya, Kapolsek Telukjambe, Kompol Oesman Imam menyatakan korban diduga nekat gantung diri karena merasa tertekan setelah dimarahi oleh Istri saksi, gara-gara bensin yang dijualnya belum dibayar oleh pembeli.

Baca juga: Ironi Remaja di Karawang, Diduga Bunuh Diri karena Depresi Diputus Cinta

“Korban tertekan setelah dimarahi oleh Istri Saksi I,” imbuhnya.

Dijelaskannya, korban gantung diri menggunakan tali tambang warna biru yang diikatkan di leher dan dicantolkan menggunakan kayu ke sela sela panel jembatan.

Korban, kata dia, menghilang sejak siang setelah pergi dari bengkel. “Pada saat saksi mencari korban, ia mendapati korban sudah meninggal dunia di kolong jembatan tol,” jelasnya.

“Saat ini telah dilakukan olah TKP oleh Tim Inafis Polres Karawang, dan sudah dibuatkan surat pernyataan penolakan autopsi jenazah dari pihak keluarga,” tandasnya. (kii)