
KARAWANG – Sejumlah pedagang di Pasar Proklamasi Rengasdengklok, Karawang mengeluh sepi pembeli sejak direlokasi dari pasar lama.
Para pedagang mengeluh karena Pasar Proklamasi belum berhasil menjadi pusat jual beli di wilayah Rengasdengklok.
Pedagang sayur, Entus (38) misalnya, ia mengaku merugi sejak berjualan di Pasar Proklamasi dalam 7 bulan terakhir. Sebelumnya, Entus membuka lapak di pasar lama.
Baca juga:Â Cegah Antraks Meluas, Empat Pasar Hewan di Purwakarta Ditutup
“Inti dasarnya mah sepi pengunjung bang. Di pasar lama dulu saya bisa makan, bisa menghidupi keluarga bahkan bisa menabung. Tapi sekarang alhamdulillah, hasil tabungan di pasar lama yang ada habis dalam jangka singkat,” keluhnya kepada Tvberita.co.id, Selasa (18/7/2023).
Dari kerugiannya ini, Entus mulai berhasrat untuk kembali berjualan di pasar lama. Selain karena pembeli yang sepi, juga karena sejumlah iuran yang dianggapnya memberatkan ditengah sepinya keuntungan yang didapat.
“Kalau pribadi saya pengen jualan di pasar lama lagi. Pasar lama berjuta cerita. Soalnya saya enggak sanggup lagi bayar angsuran,” katanya.
Tak jauh berbeda seperti Entus, pedagang sayur lainnya, Ahmad Jaenudin mengaku menyesal ikut pindah ke Pasar Proklamasi.
Baca juga:Â 161 PPPK Karawang Kompak Gadaikan SK di bank bjb, Laku Sampai Ratusan Juta
Bukan apa-apa, ujar Jaenudin, sejak berdagang di Pasar Proklamasi, ia mengaku merugi puluhan juta, bahkan sampai gulung tikar karena tak sanggup membayar cicilan lapak.
“Ya gimana, saya juga sekarang udah gak jualan, udah abis-abisan. Mudah-mudahan kalau pindah di tempat yang lama ekonomi kita membaik lagi,” ujarnya.
Keresahan ini disebutnya bukan hanya dialami oleh satu atau dua pedagang. “Hampir 70 persen lah keresahan ini dialami oleh pedagang di sini. Karena kan harapan awalnya pindah ke pasar baru tetap jadi pusat keramaian, gak sepi kayak sekarang,” tandasnya. (*)