Beranda Bekasi Penanganan Nyeri Masa Kini dari Siloam Hospitals Bekasi

Penanganan Nyeri Masa Kini dari Siloam Hospitals Bekasi

Penanganan nyeri di siloam hospitals bekasi
Manajemen Siloam Hospitals Bekasi mengedukasi jurnalis terkait penanganan rasa nyeri. Foto: dok. Istimewa

BEKASI – Rasa nyeri pada manusia biasanya dirasakan di tangan, kaki, pinggul, lutut, atau tulang belakang. Rasa sakitnya dapat terasa stabil atau muncul-hilang. Dalam hal ini, terkadang sendi bisa terasa kaku atau pegal bahkan terasa linu.

Dokter Spesialis Intervensi Siloam Hospitals Bekasi, dr. Reno Yonora, SE. Sp.AN, FIP., melalui bincang sehat bersama wartawan mengatakan, penanganan rasa nyeri kini mudah dilakukan melalui terapi ‘Interventional Pain’ yaitu terapi nyeri melalui tindakan minimal invasif dengan alat dalam pengobatan keluhan nyeri, untuk nyeri akut dan nyeri kronik, secara jangka panjang ataupun permanen.

“Terapi ini untuk memblok saraf dan meregenerasi area di tempat sumber atau perjalanan nyeri dengan panduan alat seperti Fluoroskopi (C-arm) dan Ultrasonografi (USG). Juga bantuan alat radiofrekuensi dapat dilakukan Ablasi atau Neuromodulasi yaitu gelombang radio yang digunakan menghentikan atau paling tidak, menenangkan jaringan saraf yang menjadi penghantar “sinyal” nyeri dari sumber nyeri, ada alat khusus mengarahkan gelombang dengan jarum yang mengarah langsung ke sumber nyeri,” kata dr. Reno Yonora, Sp.An., FIP di Bekasi, Jumat 5 April 2024.

Baca juga: Komitmen Perangi Kanker, Grup RS Siloam Lanjutkan Tahun Kedua Program Selangkah

Menurutnya, Interventional Pain Management memiliki keunggulan dan efisien waktu.

“Selain tindakan yang minimal invasif, waktu pemulihan pasca tetapi cepat dan efek anti nyeri bisa dirasakan untuk jangka panjang, dan pasien tidak harus mengkonsumsi obat minum rutin lagi,” jelas Reno Yonora, dokter Reno aktif dalam penanganan nyeri pada Pain Clinic dari Siloam Hospitals Bekasi Timur.

“Kami harapkan kota Bekasi bebas nyeri secepatnya. Karena hal ini terkait dengan kualitas hidup dan secara sederhana tidak lagi meminum obat nyeri”, pungkas Reno.