Beranda Headline Produsen Tahu-Tempe di Karawang Lebih Bergantung Kedelai Impor Dibanding Lokal

Produsen Tahu-Tempe di Karawang Lebih Bergantung Kedelai Impor Dibanding Lokal

Kedelai impor di karawang
Foto ilustrasi produsen tahu. (Istimewa)

KARAWANG – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Karawang mengungkapkan, hingga saat ini mutu kedelai di Karawang berkualitas rendah.

Oleh karena itu, pengrajin tahu tempe di Karawang masih mengandalkan kedelai impor dari Amerika karena dinilai lebih bagus.

“Kedelai lokal (Karawang) itu kecil, tengah-tengahnya hitam sehingga untuk dibuat tempe hasilnya akan jelek,” ungkap Wahyu, Subkoor Perdagangan dalam Negeri Disperindag Karawang saat diwawancarai pada Senin, (31/7).

Baca juga: Kenaikan Harga Kedelai Bikin Perajin Tahu Tempe Resah, Disperindag Karawang Ungkap Penyebabnya

Ia melanjutkan, dalam satu bulan Pemerintah Kabupaten Karawang menyediakan sebanyak 2.000 kg kedelai import untuk produsen tahu dan tempe. Menurutnya, jumlah tersebut mencukupi bagi seluruh produsen tahu tempe di Karawang.

“Di Karawang itu belum bisa menghasilkan kedelai seperti import dari Amerika. Selain Amerika pesaingnya itu ada Brazil. Kuota 2.000 kg setiap bulan itu cukup, karena kalau pasokan tidak cukup bagi pengrajin tahu tempe, dimungkinkan akan terjadi demo,” lanjutnya.

Baca juga: HUT ke-78 RI, Ribuan Bendera Merah Putih Siap Berkibar Sampai Pelosok Desa di Karawang

Terakhir, ia menjelaskan, ketersediaan kedelai impor di Karawang tentu dipengaruhi juga oleh kuota yang berasal dari Pemerintah Pusat serta persaingan negara yang memproduksi kedelai impor.

“Karena itu, impor dipengaruhi keberadaannya oleh kuota dari pusat (importir). Misal kebutuhan kedelai untuk pengrajin tahu tempe Karawang sebanyak 1 juta kg per bulan, namun kuota dari Amerika diambil oleh negara lain. Jadi kuota Indonesia bisa berkurang,” tutupnya. (*)