KARAWANG – Warga Dusun Kampek dan Pangasinan Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang masih mengalami penderitaan banjir selama dua pekan terakhir ini.
Air yang awalnya masuk akibat luapan Sungai Cibeet dan Citarum tidak bisa mengalir ke luar dusun karena terjadi pendangkalan pada saluran pembuangan.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karawang pun mengerahkan alat berat untuk mengeruk saluran pembuang yang mengalami pendangkalan.
Namun ironinya, pengerukan terhambat lantaran oknum yang mengaku dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) berupaya mengeruk keuntungan dari situasi banjir.
Baca juga: Ribuan Hektar Sawah di Bekasi Terendam Banjir, Mentan SYL Bilang Begini
“Betul Pak ada yang meminta uang koordinasi dari oknum LSM saat melihat ada pengerukan saluran. Tapi tidak kami tanggapi karena ini bukan proyek melainkan pekerjaan sosial,” ujar Kades Karangligar, Ersim saat dikonfirmasi, Rabu (8/3/2023).
Uang koordinasi ditolak, oknum tersebut berganti siasat dengan menawarkan menjadi supplyer solar untuk alat berat yang akan mengeruk saluran pembuang.
Namun pihak pelaksana pengerukan menolak karena stok solar cukup memadai. Alhasil proses pengerukan dihentikan paksa oleh oknum tersebut.
“Ujung-ujungnya proses pengerukan dihentikan paksa oleh orang yang tak dikenal,” kata Ersim.
