Beranda Headline Bikin Merinding, Momen Pengibaran Bendera Merah Putih Saat Napak Tilas di Rengasdengklok

Bikin Merinding, Momen Pengibaran Bendera Merah Putih Saat Napak Tilas di Rengasdengklok

Suasana haru saat reka ulang peristiwa 16 Agustus di Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok.

KARAWANG – Momen merinding dan haru tersaji dalam upacara napak tilas peristiwa 16 Agustus di Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok, Karawang pada Selasa (16/8/2022) sore.

Acara diawali dengan Pawai Kirab Merah Putih yang diikuti ribuan anggota komunitas sepeda onthel, motor dan mobil klasik serta masyarakat dari Markas Kodim 0604 Karawang menuju Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok, Kabupaten Karawang.

Di lokasi, sejumlah acara dilakukan mulai dari pembacaan puisi karya Chairil Anwar Karawang-Bekasi dan Pancaran Sinar 45 dari Karawang karya Dede Mulyana.

Baca juga: Besok, Ribuan Orang Bakal Bergerak ke Rengasdengklok, Napak Tilas Sejarah Kemerdekaan

Lalu, pembacaan sejarah 16 Agustus 1945 oleh Ketua Pejuang Siliwangi Kabupaten Karawang, yang juga sebagai Sekda Karawang Acep Jamhuri.

Setelah itu dilakukan napak tilas atau replikasi peristiwa tanggal 16 Agustus 1945 di Rengasdengklok, Karawang.

Suasana seketika haru saat pengibaran bendera merah putih diiringi pembacaan solawat dan diakhiri menyanyikan Indonesia Raya.

Sejumlah warga yang hadir tampak begitu khusyuk mengikuti momen sakral tersebut.

Terakhir, warga berteriak merdeka beberapa kali dan dilanjut dengan memutari lapangan sambil membawa bendera merah putih. Suasana haru kembali terpancar kepada para warga yang hadir begitu pula tamu undangan.

Ketua Pejuang Siliwangi sekaligus Sekda Karawang Acep Jamhuri mengatakan kegiatan ini memperingati kebulatan tekad proklamasi kemerdekaan yang terjadi di Rengasdengklok pada16 Agustus 1945 atau 77 tahun silam.

“Kita membuat bagaimana napak tilas atau mereplikasi kejadian 16 Agustus, 77 tahun lalu. Jadi alhamdulillah semua komunitas masyarakat termasuk masyarakat rengasdengklok dan tokoh-tokohnya hadir,” katanya.

Acep menjelaskan, kegiatan napak tilas ini diselenggarakan oleh Pejuang Siliwangi Indonesia dan PWI Karawang.

Tujuannya dilakukan napak tilas ini, kata Acep, untuk mengingatkan kembali sejarah yang tidak tercatat tentang peristiwa di Rengasdengklok. Dimana Soekarno disebut diculik ke Rengasdengklok oleh kelompok muda untuk dapat memproklamasikan kemerdekaan.

“Di sini ada sejarah yang perlu diketahui, bahwa Soekarno tidak ujug-ujug dibawa ke Rengasdengklok, apalagi tokoh yang disegani ini masa dengan mudahnya dibawa. Tapi ternyata sosok orang Karawang, ialah Raden Otje Poeradiredja atau Ama Pura, guru dan pendiri Pejuang Siliwangi,” ungkapnya.

Untuk itu, kata Acep, kegiatan ini akan direncanakan dilakukan setiap tahunnya pada 16 Agustus.

Pihaknya juga berencana melakukan pendalaman sejarah, sekaligus pembuatan film terkait peristiwa 16 Agustus di Rengasdengklok Karawang.

“Tentu ini agar semua masyarakat Karawang bahkan Indonesia tahu bahwa ada peran penting dari warga Karawang, khususnya Rengasdengklok dalam Kemerdekaan Republik Indonesia,” katanya.

Sementara Deputi 1 Kantor Staf Kepresidenan Sudiarto, menilai acara ini sangat bagus dan seharusnya menjadi agenda setiap tahun.

Baca juga: Sambut HUT ke-77 RI, PWI Karawang dan Pejuang Siliwangi Gelar Lomba Baca Puisi

“Saya melihat acara ini sangat bagus, bahwa acara seperti ini seharusnya setiap tahun sering diadakan. Bahkan menjadi agendanya kabupaten karena ini tonggak sejarah kemerdekaan RI,” katanya.

Menurutnya, diadakannya napak tilas ini agar genarasi-generasi saat ini maupun masa mendatang tahu bahwa pengibaran bendera merah putih pertama kali di Rengasdengklok pada 16 Agutus 1945 dan diiringi solawat.

“Itu harus diedukasi dan disampaikan ke masyarakat bahwasannya sejarahnya seperti ini. Tadi pak sekda sampaikan ada penelusuran sejarah, nah ini harus diketahui masyarakat Indonesia terutama generasi sekarang dan akan mendatang,” tandasnya.

Ribuan orang dari berbagai elemen masyarakat melakukan napak tilas peristiwa Rengasdengklok menjelang proklamasi 17 Agustus 2022, pada Selasa (16/8/2022).

Eleman masyarakat itu terdiri dari komunitas sepeda onthel, motor dan mobil antik akan melakukan kirab yang dimulai dari Markas Kodim 0604 Karawang hingga menuju ke lapangan Tugu Kebulatan Tekad di Kecamatan Rengasdengklok.

Dalam peristiwa itu, diketahui Soekarno dibawa ke Rengasdengklok untuk mempersiapkan proklamasi Indonesia. Bahkan masyarakat Rengasdengklok dan tentara PETA mengibarkan bendera merah putih di kantor Kecamatan Rengasdengklok pada 16 Agustus.

Ketua Pejuang Siliwangi (PS) Karawang, Acep Jamhuri mengatakan masyarakat Katawang dari berbagai komunitas sepeda, sepeda motor dan mobil antik, LSM, Ormas dan para pemuda yang tergabung dalam KNPI akan menghadiri acara napak tilas.

Napak tilas itu mengusung tema ‘Kirab dan Pengibaran Bendera Merah Putih Kebulatan Tekad Kemerdekaan Indonesia’.

“Perkiraan dalam acara tersebut akan ada 5.000 orang melakukan konvoi dari Kodim 0604 Karawang menuju Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok sejauh 25 kilometer,” kata Acep, pada Selasa (16/8/2022).

Acep Jamhuri yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Karawang menyebut acara napak tilas pengibaran bendera Indonesia 16 Agustus 1945 merupakan rangkaian sejarah kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.

Saat itu ada peristiwa ketika Presiden Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok oleh kelompok pemuda kemerdekaan. Saat itu pemuda mendesak presiden Soekarno- Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Gowes Merah Putih Bareng Kang Saan Warnai Kemeriahan HUT ke-77 RI

“Naskah proklamasi itu dirancang saat di Rengasdengklok. Nah itu diketahui oleh sebagian warga Rengasdengklok kalau Indonesia akan merdeka 17 Agustus. Saat Bung Karno dan Hatta kembali ke Jakarta warga Rengasdengklok kemudian menaikan bendera merah putih di kantor Kecamatan,” katanya.

Acep mengatakan, kegiatan napak tilas pengibaran bendera merah putih 16 Agustus menjadi sejarah bagi warga Rengasdengklok Karawang.

Oleh karena itu warga Karawang berkumpul di Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok untuk mengenang peristiwa sejarah di Karawang.

“Kami hanya ingin pemuda Karawang mengingat sejarah ini. Bahkan ada Karawang bagian dalam sejarah penting dalam kemerdekaan Indonesia,” tandasnya.

Diketahui acara itu diselenggarakan Pejuang Siliwangi bekerjasama dengan PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Karawang.

Kegiatan kirab disponsori oleh El Record, Sharp Indonesia, Galuh Mas, Summarecon, Pertamina Hulu Energi, Pertaminagas, Bjb Karawang.