“Itu salah komunikasi, misalnya ada kegiatan-kegiatan yang diusulkan oleh pokir, jadi menghitungnya semua ada di PUPR, ternyata kan tidak, karena sebagian juga di PRKP,” papar Dedi.
Pihaknya berjanji akan bertemu kembali dengan para kontraktor untuk memastikan pekerjaan apa saja yang masih tersedia untuk mereka.
“Saya nanti hari Kamis akan ketemu lagi artinya secara data, sehingga yang selama ini miskomunikasi dengan 600 Paket itu akan didata sebetulnya berapa,” katanya. (kii)