Beranda Karawang Dibui karena Kasus Perlindungan Anak, Napi Lapas Karawang Ini Kini Jadi Muadzin

Dibui karena Kasus Perlindungan Anak, Napi Lapas Karawang Ini Kini Jadi Muadzin

Napi karawang jadi muadzin
Ato Fadilah, seorang napi Lapas Karawang kini jadi muadzin.

KARAWANG – Empat tahun sudah Ato Fadilah (41) menjalani hidupnya di balik jeruji besi. Tahun 2019, ia dijebloskan ke dalam penjara karena kasus perlindungan anak. Empat tahun berlalu, kehidupan di dalam penjara mengubah pribadi Ato menjadi lebih religius.

Seperti ketika terlihat pada saat acara pemberian remisi di Lapas Kelas II A, Kamis (17/8/2023) Ato tengah bercengkrama dengan warga binaan lainnya usai tampil bersama grup marawisnya untuk menyambut Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh.

Saat diwawancarai, wajah Ato tampak sumringah. Pasalnya hari Minggu (20/9/2023) besok, ia akan menghirup udara bebas. Ato adalah salah satu narapidana yang mendapatkan remisi dalam rangka HUT RI ke-78. Di tahun ini, adalah remisi keempat yang ia dapat.

Baca juga: Karawang Miliki Banyak Objek Bersejarah, tapi Minim yang Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

“Alhamdulillah sebentar lagi saya bebas, kang. Kangen sekali sama anak. Kalau ketemu pengen langsung ketemu anak. Peluk dan ciumi mereka,” ucap Ato sembari tatapannya menengadah. Kerinduan terhadap kedua anaknya membayangi perasaannya selama ini. Ato terkekang raganya menanti hukuman itu berakhir.

Ato mengaku perlu waktu untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan lapas yang tergolong keras. Bagi orang yang baru pertama kali masuk penjara pasti merasakan tersiksanya lahir dan batin. Mulai dari urusan tidur, urusan makan dan minum hingga masalah kebutuhan kebutuhan yang lainnya.

Ato sendiri merupakan duda dua anak. Anak pertama usia 13 tahun ikut mantan istrinya. Sementara anak kedua berusia 7 tahun, yang saat ini diasuh kakek neneknya, orang tua dari Ato.

Ato bercerita, saat awal masuk penjara, ia mengaku sempat putus asa. Namun beruntung akal sehatnya bangkit. Ia menemukan secercah harapan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kemudian ia pun belajar ilmu agama di pesantren Lapas. Hingga akhirnya menjadi seorang muadzin.

Baca juga: Melihat Semangat Suyono, Pesepeda Ontel Berusia Senja yang Ramaikan Kirab Kemerdekaan di Karawang

“Saya disini dipercaya menjadi muadzin. Dulunya saya tidak bisa. Lalu diajari sama pembina. Katanya saya punya potensi. Akhirnya karena memang saya niat mau belajar, alhamdulillah sekarang bisa,”tuturnya.

Setelah lepas dari penjara nanti, Ato berjanji akan menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya. Ia akan kembali bekerja sebagai buruh tani di tempat tinggalnya, salah satu kampung di Rengasdengklok.

“Semoga dengan bekal ilmu agama di Lapas, saya bisa menjalani hari hari dengan baik. Tetap berharap menemukan pendamping yang mau menjadi istri dan ibu buat anak anak saya,” ujarnya tersenyum malu. (*)