KARAWANG – Kabar menggembirakan datang dari Gunung Sinalanggeng. Gunung di wilayah Kecamatan Tegalwaru, Karawang ini dulunya jadi tempat eksploitasi batu andesit, tetapi kini menjadi tempat berkembang biak satwa langka.
Sebelumnya, sebagian kawasan Gunung Sinalanggeng merupakan tambang batu andesit yang dikelola oleh PT Atlasindo Utama. Dalam perjalanannya tambang batu andesit ini banyak memicu penolakan dari berbagai elemen masyarakat.
Setelah berhenti beroperasi dan menyisakan hutan yang tinggal separuh di Gunung Sinalanggeng, Sanggabuana Wildlife Ranger (SWR) yang dibentuk oleh Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) menemukan banyak satwa langka berbiak di hutan Gunung Sinalanggeng Karawang.
Komarudin, salah satu personil Ranger SWR mengatakan melakukan monitoring satwa langka sekaligus memasang plang adopsi sarang burung milik Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak, M.Sc di Gunung Sinalanggeng.
Baca juga: Pangkostrad Komitmen Jadi Bapak Asuh Satwa Langka Sanggabuana
Pada saat memasang plang di pohon sarang yang diadopsi oleh Pangkostrad, Komarudin menemui banyak sekali jenis burung dilindungi dan primata langka di Sinalanggeng.
Bersama warga masayrakat dari desa Cintalaksana, kecamatan Tegalwaru yang melakukan monitoring satwa langka yang diadopsi oleh Pangkostrad Komadurin melakukan patroli dan menjaga kawasan sekitar pohon tempat sarang beberaja jenis elang selama satu hari.
Sambil patroli Komarudin juga melakukan dokumentasi satwa-satwa liar yang ada di Gunung Sinalanggeng menggunakan kamera prosumer dengan lensa super tele.
“Kami mendapat puluhan jenis burung, beberapa merupakan satwa dilindungi sesuai dengan Permen 106 Tahun 2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa dilindungi,” katanya.
Baca juga: Warga Sanggabuana Karawang Serahkan Dua Satwa Dilindungi ke BBKSDA Jabar
“Pada saat Pangkostrad datang ke Sanggabuana beliau menyatakan kesiapannya untuk menjadi Bapak Asuh satwa-satwa dilindungi yang ada di Sanggabuana. Sorenya Panglima langsung merealisasikan, jadi hari ini masyarkat yang menemukan sarang dan bersedia menjaga mulai memasang papan peringatan dan monitoring. Masyarakat yang monitoring dan menjaga sarang mendapat biaya operasional dari Pangkostrad.” Terang Komarudin.
Menurut Koko, anggota Ranger ini biasa dipanggil, satwa yang mulai banyak menghuni dan berbiak di Gunung Sinalanggeng diantaranya dari jenis primata, yaitu lutung jawa (Tracypithecus mauritius), dan juga monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Sedangkan dari jenis burung, terdapat elang brontok (Nisaetus cirhatus), elang ular atau elang bido (Spilornis cheela), punai pengantin (Treron griseicauda), cekakak sungai (Todiramphus chloris), cekakak jawa (Halcyon cyanoventris), kirik kirik senja (Merops leschenaulti), dan juga jenis burung kicauan lainnya.