KARAWANG – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto mengaku patuh terhadap amanat Presiden Prabowo Subianto agar Kementerian mengurangi kegiatan seremonial.
“Saya setuju sekali dengan pak Prabowo, kurangi seremonial, seminar-seminar, karena ya masa tiap tahun seminar, kan udah tau gitu, tinggal mau gak melaksanakannya. Atau betul studi banding ke luar negeri kalau gak penting banget ya gak usah lah,” ucap Yandri usai melakukan monitoring pemanfaatan dana desa di Desa Kamojing, Kecamatan Cikampek, Karawang pada Minggu (3/11).
Baca juga: Kunjungi Karawang, Mendes Yandri Acungi Jempol Pengembangan Wisata Desa Kamojing
Yandri bahkan sesumbar bila saat kunjungan ke daerah dan terpaksa menginap, ia akan lebih memilih tidur di kebun atau sawah warga dibanding menginap di hotel.
Anggaran yang biasanya dipakai akomodasi hotel tersebut nantinya bisa dialihkan untuk kegiatan yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi petani dan warga desa.
“Kalau saya gak pulang ke Jakarta atau harus nginap di desa, saya gak akan nginap di hotel, biar dana untuk nginap dan lain-lain itu bisa saya maksimalkan untuk kepentingan petani, kepentingan warga yang membutuhkan, dan itu biasa, tidur di kebun pun saya siap, tidur di sawah pun saya siap, seneng aja saya,” jelas Yandri.
Dia memandang, kegiatan seremonial semacam seminar-seminar, studi banding ke luar negeri sejatinya kerap dilakukan setiap tahun dengan anggaran besar. Namun seringkali dampaknya tidak langsung dirasakan masyarakat.
Baca juga: Kapolres Karawang Minta Maaf Anggotanya Diduga Peras dan Asal Tangkap Warga
“Jadi kita jangan terlena dengan situasi, kita harus berkeringat, kerja sungguh-sungguh dan harus ke lapangan, harus lihat situasi yang benar. Tidak cukup kita di Menara Gading, tidur di hotel dibahas di kertas. Sumber daya alam kita punya kok, sumber daya manusia cukup, tinggal kemauan yang belum sungguh-sungguh,” ulas dia.