Beranda Headline Ratusan Petani di Karawang Demo Kantor Bupati, Tuntut Perbaikan Saluran Air

Ratusan Petani di Karawang Demo Kantor Bupati, Tuntut Perbaikan Saluran Air

Petani karawang demo
Ratusan petani demo di Plaza Kantor Bupati Karawang pada Selasa (24/1). Mereka menuntut saluran air irigasi di wilayahnya agar segera diperbaiki.

KARAWANG – Ratusan petani di dua desa di Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang berdemonstrasi di depan kantor Bupati Karawang, pada Selasa (24/1/2023).

Aksi unjuk rasa petani dari Desa Pasirawi dan Pasirkaliki tersebut lantaran mereka kesulitan mendapatkan akses air untuk pesawahan.

Aksi tersebut mulanya mengarah ke Gedung DPRD Karawang sekitar pukul 10.00 WIB. Namun karena tak ada perwakilan yang menemui, aksi bergeser di Plaza Kantor Bupati Karawang.

Salah seorang petani, Sarman mengaku petani kesulitan akses air irigas sungai karena di sepanjang sungai berdiri warung-warung.

Menurutnya, ada sekitar 500 petani yang terdampak permasalahan itu dan sudah melapor ke pihak Kecamatan Rawamerta, namun tak ada respons berarti.

Baca juga: Kunjungi Klenteng, GUSDURian Karawang Kisahkan Jejak Gus Dur dalam Perayaan Imlek di Indonesia

“Kami tidak bisa membersihkan sungai karena ada warung-warung. kami sudah melaporkan masalah ini ke kantor Kecamatan Rawamerta sejak 3 tahun lalu tapi tidak ada tanggapan,” keluh dia.

Akibatnya, petani terpaksa mengakalinya dengan menggunakan pompa air, agar produksi padi di lahan sawah seluas 800 hektare itu tetap berjalan.

“Kami harus mengeluarkan biaya lagi untuk memompa air hingga sampai ke sawah. Namun kalau terus menerus seperti ini kami jadi rugi,” katanya.

Ketua Serikat Tani Karawang (Setakar) Deden Sofian mengungkapkan, persoalan kekurangan air bagi sawah para petani di dua desa yakni Desa Pasirawi dan Pasirkaliki Kecamatan Rawamerta telah terjadi sejak lama.

Kekurangan air karena saluran air terdapat bangunan permanen. Sehingga membuat air tersumbat dan menyempit.

“Belum lagi lumpur karena kan pastinya engga bisa dibersihkan atau dikeruk,” kata Deden, pada Selasa (24/1/2023).

Dikatakannya, pada tahun 2019 pihaknya sempat mengajukan surat kepada Camat Rawamerta hingga Dinas Pertanian dan Dinas PUPR Karawang.

Baca juga: Gegara Cuaca Ekstrem, Petani Garam di Karawang Pilih Jadi Petambak Ikan

Akan tetapi tak kunjung mendapatkan solusinya, utamanya soal pengerukan saluran air tersebut.

“Makanya kami datang ke sini ingin menemui bupati atau wakil bupati,” ungkapnya.

Dia menambahkan, akibat kekurangan air itu selama ini petani harus menggunakan pompa air. Tentu, kondisi itu menambah biaya untuk membeli bahan bakarnya.

Diharapkan, pemerintah segera merealisasikan perbaikan saluran air utama maupun sekunder agar debit air bisa tinggi untuk mengaliri area persawahan di dua desa yang paling ujung tersebut.

“Kami minta besok sudah dilakukan pengerukan karena pendangkalan ini. Dan langsung juga dilakukan perbaikan salurannya,” beber dia. (*)