Beranda Regional Rebut Pistol Polisi, Pimpinan Begal Sadis Tewas Ditembak

Rebut Pistol Polisi, Pimpinan Begal Sadis Tewas Ditembak

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Seorang pemuda tanggung asal Kecamatan Kotabaru terpaksa di tembak mati Satuan Reskrim Polres Karawang, karena menjadi pimpinan komplotan begal yang dikenal sadis saat beraksi dan tak segan melukai korbannya hingga meninggal dunia.

“Kepada yang bersangkutan telah dilakukan penangkapan. Kemudian pada saat dilakukan pengembangan untuk dilakukan penangkapan pada 2 rekan pelaku, yang bersangkutan melawan dan mencoba merebut senjata petugas. Sehingga dilakukan tindakan tegas terukur oleh petugas, yang akhirnya menyebabkan pelaku meninggal dunia,” ujar Kapolres Karawang, AKBP Hendy Ferbrianto Kurniawan saat konferensi pers kepada TVBERITA.CO.ID, Minggu (14/1).

Disampaikannya, pelaku berinisial O yang baru berusia 19 tahun, adalah warga Kampung Babakan Laksana, Kecamatan Kotabaru, dan dikenal sebagai begal sadis. Karena dalam beraksi kerap melukai korbannya, bahkan ada yang meninggal dunia, patah tulang dan koma.

Hasil penyelidikan polisi, ada 80 TKP pembegalan yang dilakukan pelaku. Sebanyak 26 TKP diantaranya telah teridentifikasi dan telah terpenuhi 2 alat bukti. Antara lain jalan di depan Sudirman Center, FlyOver Cikampek, Baka Maja, depan SMP 1 Kotabaru, belakang Mal Cikampek, Jomin, dan sisanya di wilayah Cilodong-Kopo.

“Saya apresiasi kerja keras jajaran petugas dan kembali mengingatkan, agar tidak segan untuk melakukan tindakan tegas terukur, yakni tembak mati atau tembak kaki kepada para pelaku curanmor dan curat di wilayah Karawang,” kata Hendy.

Ditambahkan Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Maradona Armin Mappaseng, polisi masih memburu rekan pelaku lainnya, yakni MH dan MK yang buron dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) polisi.

“Penangkapan pelaku berawal dari informasi masyarakat yang viral di media sosial setiap komplotan begal tersebut beraksi. Setelah dilakukan penyelidikan dan teridentifikasi, pelaku berhasil diamankan pada Sabtu (13/1) sore dan dilakukan pengembangan. Pelaku dan kedua rekannya tinggal dikampung yang sama yang dikenal sebagai kampung begal,” katanya.

Disampaikan Maradona, saat beraksi komplotan begal tersebut berjumlah 4 samapai 6 orang menggunakan sepeda motor. Polisi mengamankan barang bukti berupa golok warna hitam yang biasa digunakan pelaku O untuk melukai korbannya.

“Aksi mereka dilakukan kepada perempuan atau laki-laki yang pulang kerja malam sendiri. Pelaku O ini selalu ada, karena perannya sebagai kapten. Dia yang selalu merencanakan aksi begal, untuk eksekutornya bisa dia sendiri atau rekannya yang masih kita buru,” katanya.(put/ris)