Beranda Regional Seorang Nenek di Bandung Huni Gubuk Yang Nyaris Ambruk

Seorang Nenek di Bandung Huni Gubuk Yang Nyaris Ambruk

BANDUNG, TVBERITA.CO.ID -Warga Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat tinggal di rumah tidak laik huni dengan atap nyaris ambruk. Potret gubuk milik Mak Cicah itu jadi perbincangan di media sosial (medsos).

 

Gubuk Nenek Cicah tersebut jadi perbincangan hangat nitizen setelah akun @lsmjawara menggunggahnya di Instagram dan direpost akun @adalahkabbandung.

Seperti yang dilihat pada Selasa (31/7/2018), Mak Cicah tinggal di rumah semi permanen yang terbuat dari bilik usang. Lantai yang terbuat dari kayu sudah rapuh dan atap rumah bocor. Selain itu, MCK rumah milik Ma Cicah tidak laik digunakan.

“Miris, warga RW 10 Kampung/Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung hidup di rumah tidak layak huni,” tulis Instagram @adalahkabbandung.

“Lsm Jawara Titip rasa kaprihatinan pikeun dulur jeung baraya urang sarerea (untuk saudara kita semua). Kilangbara ngaluarkeun sumbangan sewang sewangan (siapa tau ada yang menyumbang patungan),cik gunakeun program fasilitas Rutilahu na (coba gunakan program rutilahu). Watirrrr (kasihan). Nalangsa (menderita). Jaba waruga na gering (apalagi anaknya sakit), jaba imah bararocor (ditambah rumah bocor), jaba MCK na henteu sehat (MCK enggak sehat). Kamarana Kades, Camat, Dinsos maenya te apal aya imah rek runtuh (masa gak tahu rumah mau runtuh),” melengkapi keterangan foto gubuk Ma cacih.

Baca Juga : Peringatan HAN, Bupati Ingin Anak Hidup Layak Di Kabupaten Bekasi

Camat Cicalengka Entang mengatakan Mak Cicah merupakan salah satu warga penerima bantuan Program Rutilahu tahun ini.

“Dari hasil konfirmasi dengan Bapak Kades Panenjoan, Ketua BPD dan Bapak Ketua RW 10 bahwa rumah Ma Cicah sudah masuk skala prioritas Rutilahu dari Desa Panenjoan ,” kata Entang via pesan singkat.

Hal tersebut diputuskan berdasarkan hasil Musdes dan Musrenbang sejak tahun 2016 dan 2017 diajukan melalui APBD. Karena pada tahun 2018 baik di Disperkimtan maupun Dinsos tidak masuk, maka solusinya pada tahun 2018 diajukan melalui Dana Bantuan Desa sebanyak 10 Rutilahu.

“Alhamdulillah Dana Bantuan Desa Tahap II baru cair Hari Kamis Tanggal 26 Juli 2018, dikarenakan Minggu kemarin disibukkan dengan Pemilihan BPD. Jadi Hari Senin ini akan dimusyawarahkan dengan Ketua RW dan mulai hari ini akan dilaksanakan perbaikan Rutilahu kepada 10 rumah yang ada di Desa Panenjoan,” ungkap dia.

Menurutnya setiap rumah akan dibangun dengan biaya per rumah Rp. 10 juta. Di rumah tidak laik huni itu, Ma Cicah tinggal bersama anaknya yang sedang sakit.

“Berkaitan dengan anaknya yang sakit setelah kami menugaskan Kasi Sosbud, Ketua RW 10, Pak Kades dan warga sekitarnya untuk mengecek ke lokasi (dibantu pengobatannya),” ujar Entang.(detik/kb)