Beranda Advertorial Ketua Harian Kompak, Visi dan Misi Calon Bupati Diragukan 

Ketua Harian Kompak, Visi dan Misi Calon Bupati Diragukan 

PURWAKARTA-Jelang Pilkada Kabupaten Purwakarta yang memunculkan sejumlah nama yang datang dari berbagai kalangan profesi dan akan dipilih masyarakat nantinya dianggap belum bisa menampilkan visi dan misi yang pasti baik untuk Purwakarta dan seluruh masyarakat Purwakarta.

Beberapa calon yang sudah muncul, masing-masing mengukir indah disejumlah baligho maupun spanduk ditambah foto dengan senyum menawan dari para calon dengan beragam tulisan visinya untuk Purwakarta.

Hal ini dianggap halusinasi belaka, karena belajar dari pengalaman sebelumnya visi dari Bupati dan Wakil Bupati sebelumnya jauh panggang dari api, bahkan tingkat keberhasilan menerapkan program melalui visi dan misinya tidak tercapai.

“Eksistensi para calon sudah saling membuktikan niatan yang serius dalam pencalonannya dengan turun ke masyarakat,”ungkap Ketua Harian Kompak Purwakarta Pandu Fajar Gumelar Minggu (21/7) dalam obrolan santai.

“Team dan pendukung masing-masing calon dengan berbagai cara membuat konsep dan terjadwal sampai media kampanye pun dibuat sedemikan rupa untuk menarik perhatian masyarakat untuk memberikan dukungan dengan memilih nantinya,”ujarnya.

“Janji-janji politik pun diukir dengan indah dengan anggapan akan menjawab keinginan masyarakat, walaupun tidak jauh dari kesehatan, peningkatan perekonomian, pelayanan masyarakat, pendidikan, lapangan pekerjaan serta pembangunan infrastuktur di Purwakarta,”paparnya.

“Tak kalah serunya pada forum diskusi media sosial pun terjadi  pembahasan, perdebatan dan saling berpendapat untuk mempertajam calon dengan mengklaim keunggulan masing-masing walau sering sekali tidak menyentuh kepada substansinya,”ujarnya.

“Menurut saya ada beberapa point yang mungkin terlupakan dari sisi yang paling substantif, viisi dan misi yang disampaikan pastinya bernilai bagus semua, tetapi jangan berakhir dengan asal-asalan dan tidak pernah terealisasi,”tegasnya.

“Karena untuk merealisasikan itu semua akan bertumpu dan bersumber dari APBD, jadi untuk menyempurnakan janji politiknya harus berdasar sehingga ada ukuran dan terarah, sehingga parameternya yang bersumber dari data yang valid, jangan asal untuk mencari dukungan saja, kemampuan keuangan daerah juga kan harus dilihat,”paparnya.

“Sebaiknya sebelum menyampaikan visi misi ada kajian dan analisa data yang akurat, dan ini bukan hanya tugas calon saja, team pendukungnya juga harus paham dan mampu memberikan masukan yang positif ketika membahas apa saja visi misi yang tepat dan terukur by data, team itu bukan hanya sebagai tema sorak saja,”ucapnya.

“Program apapun yang tertulis visi misi tidak aakn bisa tereliasasi, karena ukurannya tetap kepada kemampuan keuangan daerah yang tersusun dalam APBD, saya rasa kecil sekali ya kalau nanti Bupati dan wakil Bupati terpilih akan mengucurkan uang pribadi untuk mewujudkan programnya, mana ada itu,”ucap Pandu berkelakar.

“Untuk masyarakat yang memiliki hak pilih harus cerdas dalam memilih, jangan melihat visi misinya saja, apalagi terbuai dengan iming-iming isi amplop, karena kita yang menentukan pilihan kita siapa yang layak untuk menjadi pemimpin Purwakarta nanti, jangan sampai kita memilih pemimpin yang nantinya gagap dalam mengimplementasikan visi misinya, karena dapat dipastikan yang akan diurus bukan hanya masyarakat saja, ada ASN yang juga harus dikelola dengan baik, minimal calon Bupati dan Wakil Bupati juga harus paham tata kelola keuangan, pemerintahan, dan kepegawaian,”jelasnya.

“Yang saya harapkan para calon-calon ini jangan hanya bertumpu pada popularitas dan elektabilitas saja, apalagi pede karena kekuatan finansial, masyarakat jangan mau dikecilkan dengan iming-iming amplop, karena Purwakarta kedepannya merupakan tanggung jawab kita bersama,”ucap Pandu.

“Jadi secara objektif sebelum berbicara Partai Politik, kelompok dan strata sosial para pendukung relawan dan militansi, hendaknya kualifikasi kan dulu dari hal yang mendasar, sebagai bentuk layak atau tidaknya calon yang akan kita usung agar tidak salah memilih, untuk lima tahun kedepan harus kita pastikan jangan hanya terkena oleh visi dan misi tanpa kualitas yang jelas,”pungkasnya. (trg)