Beranda Headline Pilih Menjomblo, Berikut 5 Negara dengan Tingkat Lajang Tertinggi

Pilih Menjomblo, Berikut 5 Negara dengan Tingkat Lajang Tertinggi

Lajang
Negara dengan Status Jomblo Tertinggi (Foto: Istimewa/net.)

TVBERITA.CO.ID – Dulu, orang yang belum memiliki pasangan dalam waktu lama alias jomblo sering dipandang dengan rasa penuh kasihan dan pandangan ini sering kali membuat kita merasa kesal.

Namun, pandangan tersebut perlahan mulai berubah menjadi pandangan penuh kebebasan dan pilihan.

Banyak orang yang betah menjomblo dalam waktu lama karena beberapa faktor dan hal ini dianggap lumrah. Bahkan, ada negara-negara di mana orang yang melajang lama diterima secara positif. Berikut 5 di antaranya seperti yang telah dilansir dari Flashpack.

Baca juga: Didik Anak Cinta Lingkungan, 15 Sekolah di Karawang Ikuti Program Adiwiyata 2024

Kanada

Hampir 30 persen masyarakat Kanada memilih untuk tinggal sendiri. Urbanisasi yang pesat dan penolakan terhadap model keluarga inti semakin membuat masyarakat tertarik pada kehidupan kota tunggal di tempat-tempat seperti Toronto, Montreal, dan Vancouver. Meski ada keinginan untuk menikah, masyarakat Kanada cenderung memilih hidup tanpa anak.

Swedia

Sistem kesejahteraan dengan pajak yang tinggi di negara ini membuat masyarakat mampu untuk hidup sendiri jika mereka menginginkannya dan terdapat nilai besar yang melekat pada kebebasan individu serta kesetaraan gender.

Di Swedia, memilih menjadi lajang adalah suatu keadaan yang diterima sepenuhnya dan hal ini difasilitasi oleh struktur pendukung yang komprehensif di negara tersebut.

Jepang

Di Jepang, banyak masyarakatnya yang betah menjomblo dan lebih dari 25 persen diperkirakan menjadi ‘lajang seumur hidup’. Satu dari empat orang lajang juga menyatakan bahwa mereka secara aktif menentang pernikahan. Orang-orang yang melajang lama sering disebut ohitorisama, yang berarti orang yang hidup dan melakukan sesuatu sendirian.

Mendambakan kebebasan, masyarakat Jepang memilih untuk menghindari dinamika gender negatif yang terikat dengan pernikahan di negara tersebut hingga saat ini. Ada pula yang bercerai atau memilih hidup lajang, tapi menjalin hubungan sampingan.

Brasil

Meski familia menempati urutan pertama bagi banyak orang di Brasil, hal ini tidak membuat negara tersebut menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan rumah tangga tercepat di dunia.

Banyak masyarakat Brasil yang memilih untuk hidup sendiri dan hal ini dipicu oleh beberapa faktor, seperti pertumbuhan ekonomi yang pesat, urbanisasi yang pesat, dan perempuan yang menikah lebih sedikit atau lebih lambat.

Baca juga: Manfaat Menghirup Aroma Kopi Bagi Kesehatan, Tingkatkan Konsentrasi dan Daya Ingat

Korea Selatan

Jumlah orang yang tinggal sendirian di Korea Selatan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan para ahli memperkirakan dua dari lima orang akan hidup sendiri pada tahun 2050.

Hal ini sebagian disebabkan oleh tingginya angka harapan hidup dan juga disebabkan oleh meningkatnya populasi profesional muda yang menikah di usia tua atau tidak menikah sama sekali, serta memilih untuk tidak memiliki anak.

Ini berarti mereka memiliki pendapatan yang lebih besar untuk perumahan tunggal dan perusahaan telah merespons lonjakan permintaan tersebut dengan furnitur dan gadget yang dirancang untuk ruangan satu orang. (*)