Beranda News Cost Politik Jenal ke PAN Dikabarkan Ratusan Juta, Bappilu: Hanya Uang Parkir

Cost Politik Jenal ke PAN Dikabarkan Ratusan Juta, Bappilu: Hanya Uang Parkir

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID– Jenal Aripin dikabarkan telah mengeluarkan uang hingga mencapai ratusan juta rupiah untuk mendapatkan surat dukungan resmi dari DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Karawang.

Namun disinyalir, uang yang gelontorkan salah satu bakal calon Bupati tersebut, tidak transparan terhadap para pengurus partai yang lain.

Dikonfirmasikan kebenaran kabar tersebut oleh Tvberita, Sekretaris DPD PAN Karawang, Dadan Suhendarsyah enggan berkomentar.

Menurut Dadan, ia tidak ingin berkomentar panjang karena hanya akan membuang- buang waktu serta boros energi. “Saya gak akan berkomentar panjang atau membahas point per point. Hanya wasted time dan boros energi,” kata Dadan.

Dikatakannya, semua langkah yang telah dilakukan oleh pimpinan partai sudah disampaikan pihaknya kepada tim Pilkada DPW PAN Jawa Barat. Dan jawaban mereka (DPD PAN) pun sederhana, serta mempersilahkan karena tidak ada yang dilanggar.

“Jalan saja. Enjoy, gak ada yang dilanggar kok, biasa dalam hajatan besar, selalu ada riak-riak. Justru di situlah seninya,” ujar Dadan seraya mengatakan, semoga saja kabar tersebut menjadi sebuah do’a yang benar adanya.

“Bantu do’anya saja ya, Kalau banyak yang mendo’akan, insyaAllah cepat diqobul,” ulasnya.

Sementara itu, Ketua Bappilu PAN Karawang, Johan Wahyudi kepada Tvberita menegaskan Jenal Aripin jangan dulu “Ngarep” jika PAN akan benar-benar mengusung dirinya (Jenal-red) meski sudah mengeluarkan sejumlah uang kepada Ketua dan Sekretaris DPD PAN.

Pasalnya, ia sebagai ketua Bappilu tidak tahu dan tidak kenal dengan Jenal. Terkait soal adanya uang yang masuk, dari Jenal pun Bappilu mengaku tidak mengtahui.

“Tahu itu setelah saya nanya kepada Sekretaris, secara pribadi bukan di forum resmi partai, ya, mungkin sekjen lagi jatuh cinta,” sindir Johan.

Ditegaskan Johan, terlepas apa dan berapa yang sudah diberikan Jenal kepada PAN. Yang pasti Partai mempunyai mekanisme sendiri dan DPD PAN Karawang mempunyai orang tua, yaitu DPW dan DPP yang harus dipatuhi (fatsun).

“Politik itu memang butuh cost atau biaya, namun jika yang lain tidak dilibatkan, itu berarti cost personal, bukan cost politik,” sesalnya.

Johan pun mengibaratkan, cost politik Jenal seperti seorang pengendara motor yang belanja di sebuah toko, akan tetapi barang belanjaan yang ia cari tidak ada. Namun ia (pengendara motor-red) tetap harus membayar parkir.

“Jadi uang yang Jenal keluarkan hanya dianggap uang parkir, dan uang parkir mah bukan uang ikatan. Ketika parkir selesai, ya sudah,” ulas Johan.

“Yang punya PAN ini bukan ketua dan sekretaris. Dan Bappilu fatsun kepada partai.” imbuhnya. (nna/kie)