Beranda Headline Duh, Ribuan Mahasiswa Indonesia Memilih Pindah Jadi Warga Singapura, Apa Sebabnya?

Duh, Ribuan Mahasiswa Indonesia Memilih Pindah Jadi Warga Singapura, Apa Sebabnya?

Mahasiswa indonesia pindah ke singapura
Ribuan mahasiswa Indonesia memilih pindah menjadi warga negara Singapura. (Foto: ilustrasi/ist)

Sementara itu, biaya naturalisasi menjadi WNI lebih mahal. Berdasarkan Situs Kementerian Hukum dan HAM RI, biaya naturalisasi atas permohonan Warga Negara Asing (WNA) adalah Rp 50.000.000.

Biaya naturalisasi berdasarkan perkawinan campur adalah Rp 15.000.000. Terakhir, WNA yang berjasa bagi negara atau dengan alasan kepentingan negara adalah Rp 2.500.000. Terakhir, anak yang belum memperoleh kewarganegaraan dikenakan biaya Rp 5.000.000.

Baca juga: Nimo Highland Bandung: Nikmati Pemandangan Kebun Teh dari Sky Bridge

Alasan Pindah dan Nasionalisme

Terungkap, alasan orang Indonesia memilih pindah kewarganegaraan jadi orang Singapura adalah untuk meningkatkan kesejahteraan. Pasalnya, di Indonesia dikatakan lapangan kerja mulai seret.

Menanggapi hal itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pun buka-bukaan.

Dia memaparkan, dari hasil realisasi investasi sepanjang Januari-Juni 2023 (YoY) sebesar Rp 678,7 triliun, tenaga kerja yang terserap adalah sebanyak 849.181 orang.

Baca juga: Bikin KO Lawan dalam 1 Menit, Jeka Saragih Sukses Raup Rp 1,2 Miliar dalam Debut UFC

Angka penyerapannya pun terus bertumbuh sejak kuartal III-2021 sebesar 288.687 orang, lalu kuartal IV-2021 295.491 orang, kuartal I-2022 319.013 orang, dan kuartal II-2022 320.534 orang.

“Jadi kaitannya dengan lapangan kerja nggak ada urusan lah. Mereka kalau mau kerja, kerja aja di luar, ya mungkin kita doakan mudah-mudahan mereka sadar 10 tahun balik lagi ke Indonesia,” kata Bahlil, dikutip Minggu (26/11/2023).

“Menurut saya kalau baru ngerasa nyaman di negara orang kemudian pindah, ya saya mempertanyakan, mohon maaf merasa kebangsaan dan nasionalisme memiliki bangsa ini. Jadi itu. Nanti kalau semua begitu negara ini siapa mengurus? Tapi itu pilihan mereka dan kita hargai saja,” tukasnya. (*)