
JAKARTA- Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono menegaskan kembali penolakan terhadap wacana Sistem Proporsional Tertutup.
AHY mengungkapkan partainya sejak awal telah menolak sistem proporsional tertutup, karena dapat merampas hak rakyat dan mencederai demokrasi.
“Sekali lagi kami menolak sistem Pemilu Tertutup Proporsional, sehingga pertemuan hari ini menjadi penting. Kami mengapresiasi dan mendukung agar pembahasan tentang isu-isu kebangsaan seperti ini juga bisa kita lakukan dari waktu ke waktu,” kata AHY pada pertemuan para pimpinan Partai Politik terkait wacana sistem Pemilu Tertutup Proporsional, Minggu (8/1/2022) siang, di Hotel Dharmawangsa.
Baca juga: Ketum Partai Demokrat Kritik Perppu Cipta Kerja, Ini Penyebabnya
Pertama, menurut AHY, jangan sampai ada hak rakyat dalam kehidupan demokrasi ini dirampas dengan penerapan kembali sistem proporsional tertutup.
“Jika terjadi sistem pemilu tertutup, maka rakyat tidak bisa memilih secara langsung wakil-wakil rakyatnya. Padahal kita ingin semua menggunakan haknya dan tidak seperti membeli kucing dalam karung. Tentu kita berharap pada saatnya para wakil rakyat dan pemimpin yang terpilih benar-benar yang bisa membawa perubahan dan perbaikan,” tegasnya.
AHY berharap sistem proporsional terbuka bisa tetap dijalankan sesuai dengan undang-undang yang berlaku saat ini serta bisa menyambut pesta demokrasi Pemilu 2024 dengan seksama dan berjalan dengan baik.
Baca juga: GMNI Tolak OJK Jadi Penyidik Pidana Jasa Keuangan: Rawan Prilaku Koruptif
“Yang kedua, secara internal Partai Politik juga perlu menjaga semangat yang tinggi dari seluruh kadernya, dengan sistem pemilu proporsional terbuka tentu kita berharap setiap kader partai politik juga punya ruang, punya peluang yang adil,” ucap AHY.
“Jangan sampai mereka yang berjibaku, berusaha, berjuang untuk mendapatkan suara kemudian rontok semangatnya karena berubah sistem. Kita ingin sekali lagi, yang terbaiklah yang bisa membawa aspirasi masyarakat luas,” imbuhnya.
Untuk diketahui, Ketum Partai Politik lain yang menghadiri pertemuan tersebut adalah Ketum Partai Gokar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PKS Ahmad Syaikhu, dan Ketum PAN Zulkifli Hasan. Sedangkan Partai Nasdem diwakili oleh Sekjen Jhonnh G. Plate dan PPP diwakili oleh Waketum Amir Uskara.***