“Ini warga binaan kita lho, jangan dianggap warga negara ke 2. Mereka itu bisa jadi potensial dan harus diarahkan, contohnya Nelson Mandela dari sosok napi bisa menjadi presiden,” tegasnya.
Kepala Lapas Kelas IIA Karawang, Christo Toar menerangkan, pihaknya melakukan langkah-langkah konkret untuk mewujudkan pelayanan berbasis HAM.
Baca juga: Jelang Kelulusan Pelajar SMA di Karawang, Polisi Antisipasi Aksi Konvoi-Bikin Rusuh
Dalam hal ini, ada 3 pilot project capaian Lapas Kelas IIA Karawang diantaranya; melakukan assessment petugas internal, melaksanakan apel deklarasi perencanaan tahun berprestasi dan perubahan pola pikir/perilaku serta melaksanakan pengolahan bahan makanan, revitalisasi klinik dan revitalisasi ruang rawat inap sebagai pusat pelayanan kesehatan terpadu bagi warga binaan.
“Selama 7 bulan terakhir, Lapas Karawang berhasil melakukan upaya-upaya untuk mewujudkan tahun 2024 menjadi tahun berprestasi,” terangnya.
“Seluruh langkah yang telah ditempuh, murni dibiayai sepenuhnya dengan DIPA Lapas Kelas IIA Karawang. Sehingga besar harapan kami untuk dapat mencapai pelayanan yang sangat berdampak bagi seluruh warga binaan serta dapat mewujudkan zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM),” tutupnya. (*)