Beranda Headline 16 Karyawan Dipecat Sepihak, Sarbumusi Karawang Geruduk PT Kohwa

16 Karyawan Dipecat Sepihak, Sarbumusi Karawang Geruduk PT Kohwa

KARAWANG – Ratusan Buruh yang tergabung dalam Sarekat Buruh Muslimin Indonesia atau Sarbumusi Karawang menggeruduk PT KOHWA yang berada di KIIC Karawang.

Aksi unjuk rasa tersebut ditenggarai karena pemecatan 16 buruh secara sepihak yang juga anggota Sarbumusi di PT KOHWA.

Sekretaris Sarbumusi Karawang, Helmi Abir menyebut pemecatan 16 buruh anggota Sarbumusi yang bekerja di PT KOHWA tidak berdasar dan mengabaikan mekanisme teguran dan Surat Peringatan (SP).

“Ketika kita tanya apa alasan pemecatan tersebut, pihak perusahaan tidak menjelaskannya secara detail, dan memang kita juga ada pertemuan, seolah-olah kita suruh mengambil PHK mereka,” kata Helmi kepada Wartawan, Selasa (28/12/2021).

Baca juga: PT Kohwa Rubah Sepihak Pasal PKB, Sarbumusi Karawang Protes

Dalam pertemuan tersebut, Helmi juga meminta dengan baik-baik kepada Manajemen PT KOHWA untuk memasukan kembali 16 orang yang di PHK.

“Kita juga udah ngomong, apa tidak ada niat baik untuk memasukan kembali mereka, kesalahan nya pun tidak jelas apa,” ujarnya.

Ia juga menduga pihak Perusahan ada unsur ketidaksukaan terhadap adanya Serikat Buruh.

“Kenapa saya bilang begitu, karena yang di PHK 16 orang ini pengurus Sarbumusi, dan sebelumnya ada juga yang di PHK dan itu pengurus juga dan polanya mereka ga langsung mem PHK semua, tapi satu-satu di ambilin (PHK) sehingga pengurus Sarbumusi habis,” jelasnya.

Di tempat yang sama Bendahara Sarbumusi Karawang, Yulianti Agustina menambakan bahwa pihak nya telah melakukan upaya lobby dan negosiasi dengan pihak perusahaan namun tidak ada hasil.

“Kita juga udah melakukan lobby dan negosiasi agar ke 16 orang ini dipekerjakan kembali, namun tetap pihak perusahaan dalam hal ini HRD bersikeras untuk tetap mem PHK mereka,” ungkapnya.

Yuli menambahkan perselisihan terjadi saat di tangani HRD PT KOHWA yang baru. Sebelumnya perselisihan antara Serikat dengan Perusahaan tidak pernah terjadi.

“Awalnya hubungan serikat dengan pihak perusahaan baik- baik saja, setelah ada HRD baru, mulai disitu para pengurus Serikat di Berengus satu- persatu tanpa alasan yang jelas,” pungkasnya. (ddi/kii)