Beranda Bekasi Ada 43 Sekolah Rawan Banjir di Kota Bekasi, Disdik Siapkan Langkah Ini

Ada 43 Sekolah Rawan Banjir di Kota Bekasi, Disdik Siapkan Langkah Ini

Sekolah rawan banjir di kota bekasi
Foto: ilustrasi sekolah kebanjiran. (Ist)

BEKASI – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi mencatat, terdapat 43 sekolah di wilayah setempat yang rawan banjir. Sekolah tersebut mencakup SD dan SMP negeri maupun swasta.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, Warsim Suryana mengatakan, pemetaan sekolah rawan banjir dilakukan untuk melakukan berbagai antisipasi saat musim penghujan.

“Kami tidak hanya melakukan pemetaan pada sejumlah sekolah rawan banjir saja, tapi juga telah memberikan surat imbauan kepada seluruh sekolah, untuk melakukan berbagai antisipasi di musim penghujan,” kata Warsim, Rabu, 10 Januari 2024.

Baca juga: Cerita Oland PH Sibarani, Dulu Wartawan Kriminal, Kini Jadi Bos Perusahaan Limbah Medis

Dia merinci, sejumlah sekolah rawan banjir itu di antaranya, Medan Satria empat sekolah, Rawalumbu tujuh sekolah, Bekasi Barat delapan sekolah, Bekasi Timur lima sekolah, Bekasi Utara lima sekolah, Jatiasih dua sekolah, Bekasi Selatan empat sekolah, Pondok Gede lima sekolah, dan Pondok Melati tiga sekolah.

Dalam pemetaan yang telah dilakukan, Disdik Kota Bekasi menyusun proposal kepada dinas terkait untuk pembuatan sumur resapan sebagai upaya mengurangi dampak banjir.

“Kami sudah mengajukan surat ke dinas terkait untuk membuat sumur resapan pada beberapa wilayah sekolah yang rawan banjir, dengan harapan, sumur resapan itu bisa mengurangi dampak banjir,” ujarnya mengutip Radar Bekasi.

Baca juga: 5 Kuliner Legends di Bekasi, Sampai Punya 15 Cabang

Dalam imbauannya, pihak sekolah diminta sebaiknya menempatkan barang-barang elektronik, peralatan kesenian, dan arsip penting di tempat yang tinggi atau lantai dua sebagai langkah antisipasi.

Disarankan pula kepada pedagang (kantin) untuk menyediakan tempat makan dan minum yang dapat digunakan berulang, dengan tujuan mengurangi penggunaan sampah plastik.

Selain itu, diusulkan agar sekolah menyelenggarakan kegiatan kerja bakti setiap dua minggu bersama warga sekitar. Kegiatan ini bertujuan membersihkan selokan dan melakukan perbaikan drainase di lingkungan sekolah.

Baca juga: Awasi Kecurangan, Sorlip Surat Suara di Purwakarta Dijaga Ketat Polisi

“Beberapa imbauan ini kami berikan kepada seluruh sekolah, khususnya sekolah yang rawan terkena banjir,” terang Warsim.

“Kami juga meminta pihak sekolah, untuk bisa menjalin komunikasi dan kerjasama dengan warga sekitar, baik RT, RW, kelurahan dan kecamatan setempat, untuk mengantisipasi terjadinya banjir,” ucap Warsim. (*)