Beranda Karawang BPBD Karawang Minta Perusahaan Ikut Bantu Warga Terdampak Kekeringan

BPBD Karawang Minta Perusahaan Ikut Bantu Warga Terdampak Kekeringan

Bpbd karawang warga kekeringan
BPBD Karawang distribusikan air bersih bagi warga terdampak kekeringan.

KARAWANG – Bencana kekeringan yang terjadi di Kabupaten Karawang mengakibatkan surutnya mata air. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang meminta perusahaan-perusahaan ikut membantu warga yang terdampak kekeringan.

Data BPBD Karawang, saat ini terdapat ribuan warga dari empat kecamatan yang terdampak kekeringan. Empat Kecamatan itu di antaranya Tegalwaru, Telukjambe Barat, Pangkalan dan Ciampel.

Kepala BPBD Karawang, Mahpudin memperkirakan kemarau panjang dan fenomena El Nino masih berlangsung hingga bulan Oktober 2023. Maka itu, ia mengajak seluruh masyarakat membantu masyarakat yang tengah kesulitan air bersih.

“Berharap kedermawanan semua unsur, pihak yang memiliki potensi membantu warga, yuk kita sama-sama bantu, artinya membantu pendistribusian air bersih bagi warga di wilayah terdampak,” kata Mahpudin, Jumat, 1 September 2023.

Baca juga: Bencana Kekeringan Terus Meluas, Empat Kecamatan di Karawang Butuh Air Bersih

Menurutnya, BPBD Karawang tidak bisa setiap saat menjangkau seluruh kebutuhan warga terdampak kekeringan. Karenanya, distribusi air bersih sangat berarti bagi warga terdampak.

“Kepedulian semua pihak berarti dalam meringankan keperluan soal krisis air bersih ini,” kata dia.

Sudah tiga bulan kekeringan

Dampak kemarau panjang di berbagai wilayah Kabupaten Karawang semakin meluas. Ribuan warga dari empat kecamatan tercatat mengalami krisis air bersih.

Baca juga: Berdiri Sejak 2019, Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan di KIIC Karawang Nihil Aduan

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Mahpudin menyebutkan, empat kecamatan yang mengalami kekeringan tersebut yakni Kecamatan Tegalwaru, Telukjambe Barat, Pangkalan dan Ciampel.

“Empat kecamatan kekeringan ini terdiri dari 14 desa, yang paling parah di desa Kutalanggeng, semua terdampak, karena air mengalir atau air tanah tidak ada lagi,” ungkap Mahpudin, Kamis, 31 Agustus 2023.

Mahpudin bilang, bencana kekeringan ini sudah terjadi sejak tiga bulan ke belakang, tepatnya 17 Juni 2023 lalu di wilayah Ciampel Karawang.

“Kita selalu rutin mengerahkan mobil tanki air ke 4 kecamatan tersebut. Jika ditotal volume air yang sudah didistribusi ada sekitar 75 ribu liter selama bulan Juni sampai Agustus,” sebut dia. (*)