Beranda Headline Dianggap Anak Emaskan Segelintir Pelaku UMKM, Dinkop Karawang Buka Suara

Dianggap Anak Emaskan Segelintir Pelaku UMKM, Dinkop Karawang Buka Suara

Dinkop karawang pelaku umkm
Kegiatan halal bihalal di Dinkop-UKM Karawang beberapa waktu lalu. (Foto/istimewa)

KARAWANG – Dinas Koperasi (Dinkop) dan UKM Kabupaten Karawang buka suara ihwal keluhan sejumlah pelaku UMKM yang merasakan ketimpangan dalam pembinaan produk usaha.

Kepala Seksi Pengembangan Penguatan Perlindungan Usaha Mikro, Leoni Whisnuwardhani menyebutkan, pihaknya selalu welcome terhadap siapapun pelaku UMKM tanpa dasar kedekatan.

Hanya saja, terdapat syarat dan ketentuan yang memang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh setiap pelaku UMKM yang ingin menitipkan produk di Galeri UMKM Dinkop Karawang.

Baca juga: Dinilai Tebang Pilih Promosikan Produk, Dinkop Karawang Diprotes Pelaku UMKM

“Minimal legalitas, lalu kemasan, branding hingga kesiapan pelaku dalam mengikuti sistem konsinyasi. Memang banyak yang dateng ke kita minta di-display, tapi kami melihat dulu kalau belum memenuhi standar tidak bisa langsung ter-display,” paparnya.

Selain itu, barang yang di-display pun tak serta merta diborong, karena pelaku usaha harus siap mengikuti sistem konsinyasi, di mana produk tidak dibayar cash oleh Dinkop dan akan dibayar apabila sejumlah produk telah terjual.

Leoni menegaskan, pihaknya tidak melakukan diskriminasi. Karena kemungkinan memang masih banyak pelaku UMKM yang belum mendapatkan informasi seputar pelayanan Dinas Koperasi.

Baca juga: Kenalkan Busana Rajut Kekinian, Wabup Aep Kagumi Karya UMKM Warga Majalaya

“Dengan SDM yang terbatas memang agak sulit. Tidak semudah itu mensosialisasikan kepada seluruh pelaku UMKM di 30 kecamatan. Kita enggak diskriminasi, welcome bagi yang ingin ter-display,” tegasnya.

Dari catatannya, terdapat 130.000 UMKM di bawah naungan Dinkop dan 100 produk di antaranya telah terdisplay di galeri sepanjang tahun 2022.

Karenanya, Leoni berpesan kepada seluruh pelaku UMKM untuk tidak bertumpu pada Dinkop saja.

“Kita pengen pelaku UMKM Karawang jadi pengusaha besar yang mandiri, kami fasilitator hanya menghantarkan. Masih banyak market yang peluangnya lebih besar, kalau produk sudah kompeten pasti akan terjual dimanapun,” pungkasnya. (*)