Beranda Headline Jelang Konfercab PCNU Karawang: Empat Kandidat Calon Ketua Adu Klaim Dukungan

Jelang Konfercab PCNU Karawang: Empat Kandidat Calon Ketua Adu Klaim Dukungan

Empat tokoh yang masuk bursa calon Ketua PCNU Karawang.

KARAWANG – Konfercab PCNU Karawang akan digelar pada 26-27 Maret di Ponpes Attarbiyah, Kecamatan Telagasari, Karawang.

Sejauh ini, kontestasi organisasi besutan KH Hasyim Ashari tersebut mengerucut kepada empat tokoh dengan latar belakang berbeda-beda. Ada kiai, pengusaha hingga politisi.

Keempatnya yakni KH Ahmad Ruchyat yang saat ini masih menjabat Ketua PCNU Karawang, Deden Permana, Endang Sodikin dan Jaenal Arifin. Semuanya mengaku optimis bakal menduduki kursi Ketua PCNU Karawang lima tahun ke depan.

Baca juga: GP Ansor Berharap Ketua PCNU Karawang ke Depan Bisa Sinergis dengan Pemerintah

Lantas bagaimana profil ke empat figur tersebut? Mari kita ulas.

Kang Uyan Klaim Dominasi Dukungan

Ketua PCNU Karawang, KH Ahmad Ruhyat Hasby atau kerap disapa Kang Uyan mengaku akan kembali tampil sebagai kontestan di pemilihan ketua NU masa khidmat 2022-2027.

Bahkan dia mengklaim hampir seluruh dukungan suara mengarah kepadanya. “Semua 30 MWC mendukung saya, kecuali yang tidak mau,” katanya, Rabu (23/3).

Jika terpilih lagi menjadi ketua NU Karawang, Uyan menegaskan akan terus menjalankan apa yang menjadi arahan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), seperti pengajian rutin, lailatul ijtima, dan bahtsul masail.

Uyan menganggap tidak ada lawan berat dalam perhelatan Konfercab NU tahun ini, karena dia percaya bahwa pengurus MWC sudah dewasa dan tidak pragmatis. Sehingga para peserta Konfercab sudah tahu siapa yang pantas menjadi ketua NU lima tahun kedepan.

“Persiapan saya ini melayani tamu atau peserta saja, karena kebetulan saya ini sebagai tuan rumah,” ujarnya.

Deden Permana Usung Jargon Moderasi Jam’iyah

Wakil Bendahara Pengurus Wilayah NU Jawa Barat, Deden Permana mengaku sudah mengantongi dukungan dari sejumlah MWC, tokoh muda NU, termasuk para kiyai sepuh untuk maju sebagai calon ketua ormas Islam yang didirikan K.H Hasyim Asy’ari dalam Konfercab NU Karawang tahun ini.

“Bagi saya tidak ada kara untuk menolak ketika berbicara khidmat ke Nahdlatul Ulama,” jelasnya.

Deden menyebut akan membawa gagasan moderasi jam’iyah untuk PCNU yang kuat dan mandiri melalui program yang dapat berkolaborasi dengan pemerintah daerah maupun swasta. Karena kemandirian itu akan terwujud atas kerjasama dengan pihak lainnya tanpa harus mengikat.

“Ke depan PCNU akan dijadikan rumah besar umat, tidak dipolarisasi oleh salah satu partai,” ujarnya.

Deden menegaskan kedepan MWC akan dijadikan sebagai subjek bukan objek. Artinya pengurus cabang akan terjun langsung ke bawah untuk melihat potensi dan apa yang menjadi kebutuhan pengurus tingkat kecamatan. “Kepengurusan PCNU tahun ini saya tahu betul, maka dari itu saya akan melakukan terobosan-terobosan yang progresif,” ujarnya.

Deden menambahkan, yang dimaksud dengan gagasan moderasi jam’iyah adalah membuat tata kelola struktur organisasi yang modern. Artinya jangan sampai NU ini disebut besar, tapi tidak sesuai fakta di lapangan. Deden mengaku tidak akan membawa NU ke ranah yang membuat marwah organisasi Islam besar ini berada di bawah. “Saya akan memegang khitah NU, yaitu tidak berafiliasi ke partai politik mana pun,” tegasnya.