KARAWANG – Program Orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dilaksanakan serentak di Kabupaten Karawang dengan mengerahkan 5.637 pendamping.
Dalam giat ini, 5.637 pendamping diberikan pelatihan khusus untuk mencegah kasus stunting di Karawang. Pelatihan sendiri sudah berjalan sejak Jumat (10/3) dan akan berakhir pada Kamis (16/3).
Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepuloh turut mengapresiasi pelatihan TPK yang berlangsung serentak. Ia dan jajarannya menargetkan, di tahun 2023 ini angka stunting bisa turun satu digit.
“Minimal di tahun ini turun 1 digit, kisaran 6 atau 8 persen. Sebelumnya saja bisa ditekan dari 20 menjadi 14 persen,” tuturnya, Selasa (14/3).
Baca juga: Serius Kejar Zero Stunting, Wabup Karawang Kampanyekan Makan Satu Butir Telur per Hari
Ia berharap, kerja keras dari berbagai pihak bisa membuahkan hasil yang terbaik bagi masyarakat Karawang. Wabup menegaskan, DPPKB dan Dinkes sebagai promotor harus berkomitmen kuat dalam mengawal pencegahan stunting.
“Terimakasih kepada semua yang telah mengawal, khususnya ini PR Dinas KB dan Dinkes. Mudah-mudahan di 2024 bisa mencapai zero stunting,” tutupnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang, Sofiah mengatakan, di tahun 2022 Karawang telah berhasil menekan 6,6 persen angka stunting.
