Beranda Bekasi Ketika Kekeringan Memaksa Warga Bekasi Ambil Air dari Kubangan

Ketika Kekeringan Memaksa Warga Bekasi Ambil Air dari Kubangan

Warga bekasi kekeringan
Foto: ilustrasi kekeringan. (Ist)

BEKASI – Kekeringan karena musim kemarau berkepanjangan menjadi masalah serius bagi warga Kabupaten Bekasi. Mereka dipaksa memutar otak mencari air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Hal itu terlihat saat warga berbondong-bondong mendatangi proyek perbaikan pipa PDAM Tirta Bhagasasi, di Desa Setiamulya, Kecamatan Tarumajaya pada Minggu kemarin, 26 September 2023.

Mereka membawa sejumlah wadah, mulai dari ember, jerigen, galon hingga drum untuk mengambil di kubangan air yang bocor di proyek tersebut. Kondisi itu terpaksa mereka lakukan, karena sulitnya mendapatkan air.

Baca juga: Kekeringan 2 Bulan Lebih, Polisi Salurkan Air Bersih ke Warga Ciampel Karawang

“Ya mau gimana lagi, ini sudah dua minggu air nggak keluar. Susah dapat airnya, adanya disini,” kata salah satu warga Tarumajaya, Inah (65) saat mengambil air menggunakan galon, di kubangan dikutip Rabu, 27 September 2023.

Ia mengaku telah dua kali mengambil air di proyek perbaikan pipa yang bocor tersebut. Sejak semalam hingga sekarang, sudah sembilan galon air yang diambilnya dari proyek perbaikan pipa itu.

“Semalam empat galon, sekarang lima galon,” beber Inah.

Tak hanya Inah, Taufik (48) yang sehari-harinya dagang martabak itu juga terpaksa mengambil air dari kubangan tersebut. Taufik menggunakan air yang diambilnya ini untuk keperluan mencuci.

“Sebelumnya ngambil di kali, tapi airnya sudah mulai sedikit. Dengan adanya di sini, saya ambil saja buat nyuci,” ujar Taufik.

Melansir Radar Bekasi, proyek perbaikan pipa itu tepat di pinggir Jalan Raya Tarumajaya, depan Perumahan Bali Indah, dan ditutup oleh partisi besi di sekelilingnya. Proyek galian itu bocor dan mengeluarkan air dari pipa hingga menimbulkan kubangan di jalan raya.

Sejak pagi, sejumlah warga mengambil air dengan menggunakan gayung, lalu kemudian dimasukkan ke dalam jerigen atau galon. Bahkan ada warga yang menggunakan dua drum dibawa pakai baktor. Ironisnya, sejumlah warga yang mengambil air kubangan di pipa bocor milik PDAM itu, adalah pelanggan PDAM juga.

Warga Kampung Bali, Ace (63) mengaku, dia membawa kendaraan baktor untuk mengangkut air. Sepeda motor roda tiga itu menampung dua drum besar dan beberapa jerigen, yang kemudian diisi air kubangan.

Baca juga: Gegara Tertimpa Baliho Bacaleg, Ruslan Kades di Bekasi Alami Luka Serius

Air sebanyak itu sengaja dia bawa, untuk memenuhi kebutuhan warga lain disekitar pemukimannya. Karena selama dua pekan, dirinya dan warga Kampung Bali kesulitan air.

“Buat bagi-bagi warga aja, kasian kan air PDAM pada mati, buat kebutuhan Mandi Cuci Kakus (MCK). Air di mushola juga kering. Baru kali ini ngambil di kubangan, karena kasihan warga pada teriak gak punya air,” tutur Ace.

Padahal kata Ace, meski sudah berlangganan PDAM sejak lama, namun masih kesulitan mendapatkan air dalam beberapa dua pekan terakhir. Disisi lain, tagihan tetap harus dibayar.

“Kami berharap, pelayanan PDAM harus lebih bagus, karena tagihan bulanannya naik terus. Bayar air dalam sebulan Rp 300- Rp 350 ribu, tergantung pemakain. Tapi ini air PDAM tidak mengalir, sehingga harus ambil dari kubangan,” sesalnya. (*)