Beranda Regional Komisi III Sidak, Pejabat RSUD Tak Ada di Tempat

Komisi III Sidak, Pejabat RSUD Tak Ada di Tempat

CIANJUR, TVBERITA.CO.ID- Komisi III DPRD Cianjur melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Sayang Cianjur, Kamis (18/1/2018) siang.

Para wakil rakyat tersebut memastikan kebenaran, terkait ramainya pemberitaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang menumpuk di salah satu bangunan di dalam kawasan RSUD Sayang.

Pantauan di lapangan, rombongan wakil rakyat itu langsung menuju ke bangunan yang dimaksud. Bahkan salah seorang anggota komisi asal Partai Gerindra tampak mengonfirmasi beberapa petugas yang tengah berjaga di lokasi. Tak pelak, limbah medis B3 yang masih menumpuk membuat geram rombongan tersebut.

Melihat kondisi itu, Wakil Ketua komisi III DPRD Cianjur, Sahli Saidi mengungkapkan keprihatinannya. Menurut legislator dari Partai gerindra itu, seharusnya penumpukan limbah B3 ini tidak sampai terjadi. Pasalnya, limbah B3 mengandung zat berbahya dan bisa membawa dampak buruk bagi pasien.

“Seharusnya rumah sakit itu bersih, namun ini faktanya jauh dari yang diharapkan,” ungkap Sahli saat melakukan sidak.

Sahli memperkirakan, jika melihat tingginya tumpukan limbah B3 yang ada, kemungkinan besar lebih dari sebulan tidak dibuang dan dibiarkan menumpuk. Padahal anggaran untuk pengelolaan limbah B3 sudah tersedia.

“Anggarannya kan sudah ada, kenapa limbah B3 bisa menumpuk? Inikan jadi pertanyaan besar, digunakan untuk apa anggaran yang sudah dialokasikan itu sebenarnya?” ujarnya.

Sahli menegaskan, sidak yang dilakukan Komisi III atas dasar ramainya pemberitaan limbah B3 tersebut. Selain itu sejumlah pengaduan dari masyarakat juga menjadi alasan utama.

“Di media massa sudah ramai diberitakan, pengaduan dari masyarakat juga kita terima. Makanya sidak kita lakukan,” tegasnya.

Sayang sidak yang dilakukan Komisi III ini tidak maksimal. Pasalnya, saat hendak meminta penjelasan langsung dari pihak RSUD terkait alasan penumpukan limbah B3 tersebut, pejabat di lingkungan RSUD tengah tidak berada di tempat.

Karena tak ada kabar juga dari pihak RSUD, sekitar pukul 12.00 Wib, enam orang anggota Komisi III itupun akhirnya memilih kembali dulu ke kantornya. Rencananya akan datang kembali ke RSUD pukul 14.00 Wib.

“Tadinya kami ingin memastikan persoalan limbah B3 ini, sehingga dapat diketahui pangkal masalahnya. Apakah dari pihak rekanan atau dari RSUD itu sendiri, nanti kita dengar keterangan dari RSUD,” tegas Sahli sambil berlalu ke arah mobil dinas dewan.

Memastikan jadi tidaknya rencana dewan kembali ke RSUD guna meminta penjelasan pejabat berwenang di sana, sekitar pukul 15.00 Wib, wartawan mencoba menghubungi Ketua Komisi III melalui layanan WA.

Ketua Komisi III Atep Hermawan menginformasikan, rencana kembali ke RSUD batal dilaksanakan. Kendati begitu, setelah melihat kondisi di lokasi, legislator Partai Golkar itu meminta pihak RSUD segera untuk mengatasai limbah B3 yang masih menumpuk tersebut.

“Sebaiknya segera diatasi. Sayangnya kita belum bisa konfirmasi pihak RSUD terkait penyebab penumpukan limbah B3 itu,” kata Atep.

Disinggung soal kemungkinan komisi III akan melakukan pemanggilan terhadap pihak-pihak terkait, Atep mengaku sementara ini belum ada agenda melakukan langkah tersebut, dikarenakan harus dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan anggotanya.

“Sementara ini belum Kang, kita musyawarahan dulu dengan rekan di komisi III,” pungkasnya. (KB)