KARAWANG – Di bawah terik matahari Karawang, seorang ibu berjalan tertatih. Kakinya yang sakit akibat asam urat tetap ia paksa melangkah. Tangannya menggenggam erat selembar poster lusuh dengan wajah seorang anak laki-laki berusia 11 tahun.
Nama anak itu Gilang. Sudah seminggu ia hilang, dan ibunya, Nia Kurniawati (45), tak pernah berhenti mencarinya.
“Udah dicari di Cikampek, ke Dengklok. Hilangnya Kamis, udah seminggu waktu itu saya lagi tidur, dia pergi tanpa bilang,” keluh Nia saat ditemui tvberita, Kamis, 27 Maret 2025.
Baca juga: Pantau Mudik di Rest Area KM 57, Kapolri Harap Diskon Tarif Tol Bisa Urai Kepadatan Pemudik
Nia merupakan pengemis jalanan. Ia memiliki dua anak dan satu adik perempuan yang membersamai kesehariannya.
Soal anaknya yang hilang, Nia mengaku tak berani mengadu ke polisi lantaran tak mengerti caranya.
“Belum ke polisi, lagi nyari-nyari dulu. Kaki saya udah sakit, asam urat karena jalan terus nyari anak,” terangnya.
Baca juga: Alasan Jalur Mudik yang Rusak di Karawang Cuma Ditabur Aspal: Efisiensi Anggaran
Di sisi lain Nia menduga anaknya kabur lantaran mendapat tekanan paksa (dari orang asing) untuk mengamen. Bahkan, lanjut Nia, orang asing tersebut kerap menganiaya jika perintahnya tak dijalankan.