
KARAWANG – Rektor Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Ade Maman Suherman, memastikan kelas kabin berbahan dasar kontainer efektif untuk kegiatan belajar mengajar (KBM). Rektor mengklaim kelas kabin tersebut tahan rusak dan tahan bencana.
Rektor menegaskan, Universitas Singaperbangsa Karawang telah melakukan analisis dan kajian terlebih dahulu sebelum mengadakan kelas dari bahan kabin atau kontainer bekas.
“Kelas kabin ini menurut saya efisien, ramah lingkungan dan cepat. Ini sebuah keunikan dari Unsika, tapi kita juga tidak sendiri, kita tidak menyimpang. Kalau diluar negeri sudah lazim menggunakan ruang kabin seperti ini,” terangnya pada Rabu (16/4).
Baca juga: Sempat Ramai Dikritik, Kelas Kontainer Unsika Kini Resmi Jadi Tempat Belajar Mahasiswa
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Indra Budiman menambahkan, kelas kabin di Unsika II ini ada sebanyak 36 ruangan (kelas), 2 toilet, 1 kantin dan gudang.
Satu kabinnya, lanjut dia, terdiri dari 20 ft dengan lebar 244 meter, panjang 6,6 meter dan tinggi 2,59 meter.
“Setiap ruangan panjang 6 meter, lebar 5 meter lebih, menampung 30 mahasiswa. Ini standar internasional,” terangnya.