JAYAKERTA, TVBERITA.CO.ID- Tiga petani Yang berasal dari dua desa, Medangasem Dan Jayakerta, Kecamatan Jayakerta, tewas tersambar petir saat memanen sisa padi terkena hama wereng, Senin (11/12) pukul 16.00 wib.
Saat kejadian hujan turun sangat lebat, sedangkan perkampungan sangat jauh sehingga para korban bertahan walau diguyur hujan. Tidak berapa lama kilatan api disertai bunyi suara ledakan menyambar kerumunan petani disitulah dua korban tergeletak sudah tidak bernyawa dengan luka bakar di bagian muka dan kepala disertai cucuran darah.
Sedangkan yang lainnya berhamburan menyelamatkan diri lari ke arah perkampungan, begitu juga satu warga Desa Jayakerta saat pulang juga jadi korban tersambar petir.
Warga Desa Medangasem yang tewas Haris bin Pandi (47) dan Nurifan bin Ijan (19) keduanya tinggal di Dusun Babakan RT 09/03 selain itu satu korban tewas warga Desa Jayakerta atas nama Jumat (45) Dusun Krajan B RT 05/02. Kesemuanya mengalami luka bakar sehingga mengeluarkan darah dari mata hidung dan telinga terlihat pada jasad ketiga korban biru kehitaman sedangkan korban yang selamat hanya mengalami shock dan terganggu pendengarannya.
Menurut keterangan saksi mata di tempat kejadian Sawal bin Amid (18) warga Dusun Babakan RT 09/03 Desa Medangasem menjelaskan saat itu selesai mengumpulkan hasil panen. Rencananya akan pulang namun Haris (korban tewas) mengajak nangkap burung sehingga berenam ngejar burung di sela-sela rumpun padi sedangkan hujan turun sangat deras.
Bersamaan dengan itu terlihat kilatan sangat menyilaukan pandangan mata dibarengi bunyi ledakan keras, hawa pun terasa panas setelah itu terlihat Haris dan Nurifan tergeletak mukanya mengeluarkan darah karena panik berempat lari minta tolong ke perkampungan.
“Kejadiannya sangat cepat di bawah guyuran hujan tiba tiba ada cahaya menyilaukan dengan dentuman menyerupai bom menyambar mengeluarkan hawa panas, saat sadar yang lihat pa Haris dan Nurifan telah tewas dengan muka hangus dari hidung, mulut dan telinga keluar darah, saya bawa teman yang selamat pulang meminta tolong,” ujarnya kepada KORAN BERITA (Grup Tvberita.co.id).
Sementara salah satu korban selamat lainnya Juli bin Warta (18) warga Dusun Babakan RT 09/03 Desa Medangasem membenarkan penjelasan Sawal bin Hamid semua yang selamat sangat panik sedangkan pendengaran sangat sakit saking besarnya suara geledek terasa pecah gendang telinga.
“Baru pertama kali melihat langsung kilatan petir menyambar dengan cahaya sangat menyilaukan mata, yang jadi sedih Juli dan haris menjadi korbannya hingga tewas, padahal keadaannya sangat dekat kita masih dilindungi sehingga dapat terhindar dari kilatan petir yang menewaskan rekan sekampung,” pungkasnya.(yay/ris)