Beranda Headline Utak-atik Bakal Cawabup Golkar Karawang, Cara Mulyono Amankan Kekuasaan?

Utak-atik Bakal Cawabup Golkar Karawang, Cara Mulyono Amankan Kekuasaan?

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID – Majunya Sekretaris DPD II Partai Golkar Karawang, sebagai Bakal Calon Wakil Bupati Karawang untuk mendampingi petahana di Pilkada mendatang disebut-sebut sebagai langkah politik DPD II Partai Golkar Karawang dalam mempertahankan kedudukan Mulyono sebagai Ketua.

Santer dikabarkan, sejak turunnya kursi Golkar di parlemen pada Pemilu Legislatif 2019 lalu, membuat kepercayaan Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, Dedi Mulyadi kepada Syukur Mulyono mengalami krisis.

Bahkan dikabarkan, Dedi Mulyadi sempat mengunjungi Hj. Cucu Saodah, ibunda dari H. Aep Saepulloh, yang dikabarkan akan menjadi calon wakil bupati Karawang berdampingan dengan bakal calon bupati petahana, Cellica Nurrachadianna.

Meski kemudian, dideklarasikan PKS sebagai bakal calon bupati dari partainya.

Kunjungan Dedi Mulyadi tersebut kemudian dikabarkan pula untuk meminta Aep Saepulloh dan memberikan restunya, memimpin Partai Golkar Karawang menggantikan Mulyono.

Strategi politik Kang Dedi, sapaan akrab mantan bupati Kabupaten Purwakarta ini dinilai jitu oleh beberapa kalangan, karena jika Aep kemudian memang ditakdirkan berpasangan dengan Cellica di Pilkada menjadi wakilnya, dan menang. Tentunya ini akan sangat menguntungkan bagi Partai Golkar sendiri, jika Aep pun menjadi Ketua DPD II Partai Golkar Karawang.

Namun demikian, tvberita coba mengkonfirmasikan kebenaran kabar tersebut kepada Timmy Nurzaman, Ketua Tim Pemenangan Partai Golkar Karawang dalam suatu kesempatan wawancara, di ruang kerjanya Kantor DPD II Partai Golkar Karawang, Rabu (29/1).

Dengan wajah memerah dan sesekali mengusap wajahnya yang berkeringat, Timmy seolah enggan mengomentari hal tersebut.

Ia hanya tertawa, dan mengisyaratkan jika kemudian Aep di usung Partai Golkar maka harus tetap sinergis dengan komitmen dan kesepakatan yang jelas dan adil. “Saya sudah ngerti arah pertanyaannya, ini mekanisme partai, tidak ada itu,” kata Timmy tertawa.

“Artinya begini, umpamanya yang muncul di DPP adalah Cellica-Aep, lalu bagaimana dengan Golkar? Ya, harus ada komitmen bagaimana kader eksternal (H. Aep) bersinergi dengan partai pengusung. Harus bersinergi dong, harus adil, karena kita kan punya kursi di legislatif,” jelasnya lagi.

Namun yang jelas diungkapkan Timmy, Aep Saepulloh tetap masuk radar Partai Golkar sebagai kader eksternal yang direkomendasikan DPD II ke DPD I Partai Golkar Provinsi Jawa Barat. “Dan koalisi dengan Partai Demokrat adalah harga pasti,” tandasnya.

“Artinya, Golkar mantap berkoalisi dengan Demokrat. Sampai hari ini. Dan calon wakilnya pun harus dari yang diusung partai Golkar, sesuai hasil kajian dan survey DPP,” tegasnya menutup pembicaraan. (nna/kie)