Beranda Headline Bikin Dosen Melongo, Mahasiswa Unsika Ini Garap Skripsi soal Ritual Pesugihan di...

Bikin Dosen Melongo, Mahasiswa Unsika Ini Garap Skripsi soal Ritual Pesugihan di Pantura Jawa

Aldi, mahasiswa Unsika yang bikin dosen melongo karena penelitian skripsinya.

KARAWANGOut of the box, mungkin istilah itu pantas disematkan untuk mahasiswa satu ini. Namanya Aldi, mahasiswa ilmu komunikasi Unsika (Universitas Singaperbangsa Karawang).

Aldi menggarap skripsi dengan tema yang berbeda dari biasanya, yakni meneliti kegiatan ritual pesugihan yang ada di Pantai Utara Pekalongan Jawa Tengah.

Alasan mengambil tema tersebut, menurutnya karena dilatarbelakangi keterlibatannya dalam komunitas GPC (Ghost Photography Community) sekaligus ketua GPC regional Karawang.

GPC kerap kali melakukan kegiatan hunting foto hantu di beberapa kota di pulau Jawa. Ketika melakukan kegiatan hunting di pulau Jawa, Aldi tertarik pada daerah pekalongan bagian utara karena terdapat aktivitas ritual pesugihan. Beda halnya dengan Ratu Pantai Selatan yang sudah popular dengan Nyi Roro Kidul, kini Aldi mencoba mengungkap dan meneliti tradisi mistik di pantai utara yang dipercaya bersenggama dengan Dewi Lanjar.

“Tujuan saya meneliti ini ialah, untuk memberikan referensi kajian Pustaka tentang tradisi mistis dan aktivitas ritual pesugihan, juga memberikan edukasi pada masyarakat luas mengenai tradisi hingga penjelasan ilmiah,” ungkapnya, Jumat (18/2).

Pantai yang dimaksud Aldi, adalah Pantai Slamaran. Pantai ini terletak di kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan.

“Kamu yakin mau meneliti tentang pesugihan?” begitu tanya dosen penguji sembari melongo keheranan lantaran judul skripsi Aldi.

Keraguan dosen penguji berhasil dijawab Aldi yang menjelaskan panjang lebar alasan penelitiannya sangat berbau mistis.

Aldi meyakinkan, kasus pesugihan yang ditelitinya itu masih berkaitan dengan komunikasi.

“Komunikasi itu kan luas. Selama ini komunikasi memang identik dengan broadcast, media, atau jurnalistik,” ungkap Aldi.

Tapi, sambung dia, ternyata ilmu komunikasi luas dan lebih dari itu. Karena semua aspek kehidupan itu berkaitan erat dengan komunikasi.

“Begitu juga penelitian saya. Ini masuknya komunikasi transendental,” cerita Aldi mengingat ucapannya ke dosen penguji kala itu.