TVBERITA.CO.ID – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan, 8 April 2024 mendatang akan terjadi fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT), dan ledakan-ledakan di matahari akan terlihat.
Pihak BMKG, Hendra Suwarta Suprihatin dan
Sebastian Hardiyanto menuliskan, GMT merupakan fenomena bulan melintas di antara matahari dan bumi. Sehingga seluruh permukaan matahari, yang seharusnya terlihat dari bumi, jadi tertutupi.
“Saat fenomena ini terjadi, langit akan gelap seperti fajar/senja,” tulisnya pada website resmi BMKG dikutip pada Selasa, 2 April 2024.
Baca juga: Peringatan BMKG: Cuaca Ekstrem Bisa Terjadi Sepekan ke Depan
BMKG menjelaskan, saat terjadi GMT biasanya akan terlihat ledakan-ledakan di matahari. Namun, GMT 8 April 2024 ini hanya dapat disaksikan di Meksiko, Amerika Serikat dan Kanada.
Di Indonesia sendiri, GMT terakhir terlihat pada 16 Maret 2016 dan selanjutnya GMT akan terjadi lagi pada 23 Agustus 2044.
“Sayangnya, di Indonesia tidak dapat menyaksikannya, karena pada saat GMT tersebut berlangsung, wilayah Indonesia akan berada pada sisi gelap bumi (waktu malam hari),” jelas BMKG.
“Saat menyaksikan GMT 8 April 2024, menurut National Center for Atmospheric Research
(NCAR) akan terlihat ledakan-ledakan di Matahari, dimana saat totalitas Gerhana Matahari, pandangan Matahari dari Bumi terhalang oleh Bulan dan menyisakan sisi tepi. Pada sisi tepi inilah di Bumi bisa menyaksikan tepian plasma Matahari tampak meledak-ledak,” tutupnya.
Baca juga: Cegah Perdagangan Orang, Imigrasi Karawang Blusukan ke Desa-desa Edukasi Warga
Proses Gerhana Matahari Total akan berlangsung seperti berikut:
– Dimulai dengan gerhana matahari sebagian pukul 15:42 UT (22:42 WIB)
– Mulai memasuki GMT pukul 16:39 UT (23:39 WIB)
– Puncak GMT terjadi pada 18:17 UT (tanggal 9 April 2024, pukul 01:17 WIB)
– GMT berakhir pada 19:56 UT (tanggal 9 April 2024, pukul 02:56 WIB)
– Diakhiri dengan gerhana matahari sebagian pukul 20:52 UT (tanggal 9 April 2024, pukul 03:52 WIB)
(*)