Beranda Headline Bupati Karawang Gagal Berangkat Haji, Peradi: Pengusaha Travel Harus Bertanggung Jawab!

Bupati Karawang Gagal Berangkat Haji, Peradi: Pengusaha Travel Harus Bertanggung Jawab!

KARAWANG – Sejumlah calon jemaah haji Furoda di Karawang dipastikan batal berangkat. Peradi (Persatuan Advokat Indonesia) mendesak perusahaan travel yang gagal memberangkatkan harus bertanggung jawab.

Diketahui, Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana dan sejumlah pejabat lainnya pun turut terdampak sebagai jemaah yang gagal berangkat karena terganjal visa.

Ketua Peradi (Persatuan Advokat Indonesia) Kabupaten Karawang, Asep Agustian menegaskan, pihak travel yang mengakomodir haji Furoda masyarakat Karawang harus bertanggung jawab.

Baca juga: Oknum Satpol PP Karawang Intimidasi Wartawan, Ketua Peradi: Wajib Disanksi

“Travel yang menjanjikan ini siapa sih? Kok bisa mengumbar janji manis dengan menjanjikan keberangkatan. Apalagi korbannya, konon mencapai lebih dari 100 orang,” sebutnya.

Ia mendesak pihak travel harus mengembalikan kerugian calon jemaah. Sebab biaya menjadi jemaah Furoda itu nilainya fantastis.

Perusahaan travel, kata dia, terancam melanggar hukum jika enggan mengembalikan ganti rugi.

Baca juga: Jemaah Haji Furoda Batal Berangkat, Begini Kata Kemenag Karawang

“Angka keberangkatan melalui Furoda itu 250-300 jutaan. Bukan jumlah sedikit itu. Walaupun katanya sudah bayar ticketing hotel dan segala macam, itu tetap harus dikembalikan,” tandasnya.

Di sisi lain, Askun juga menilai hal itu patut disyukuri masyarakat Karawang. Sebab sosok Bupati masih diperlukan hadir di tengah-tengah masyarakat.

“Saya bersyukur Bupati tidak jadi berangkat, Walaupun dia sudah dapat izin dari Gubernur, Kementerian. Sosok bupati itu tidak dapat diwakili dan terwakili oleh siapapun dengan kebijakannya dan ketegasannya,” katanya.

Hikmahnya, kata dia, Bupati tak sampai dipermalukan jika berkaca dari puluhan jemaah Furoda yang dideportasi.

“Ada yang sedang berangkat sampai di Madinah dideportasi, itu kasian. Beruntung hari ini Bupati tidak dipermalukan seperti itu, coba kalau berangkat dan dipulangkan, pastinya masyarakat Karawang yang malu,” pungkasnya. (kii)