Beranda Headline Janda dan Mahasiswi Terbanyak Geluti Prostitusi Online

Janda dan Mahasiswi Terbanyak Geluti Prostitusi Online

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Prostitusi online memang bukan hal baru lagi dalam dunia perlendiran. Sejak kasus artis cantik VA tertangkap tangan di Surabaya karena terlibat jaringan prostitusi online, bisnis ini kian hari kian marak menjamur di setiap daerah

 

Salah satunya termasuk di Karawang. Kemudahan aplikasi gadget macam Michat seperti memudahkan si penyedia jasa esek esek kepada penggunanya. Mereka malah buka-bukaan memasang tarif sekali kencan/booking out (BO) yang tercantum di status MiChatnya.

Sejumlah perempuan yang melakoni bisnis esek esek online ternyata memiliki latar belakang berbeda. Namun berdasarkan hasil wawancara dari tim redaksi Tv Berita, Janda dan Mahasiswi paling banyak menggeluti bisnis tersebut.

Akun bernama Ayura salah satunya, perempuan yang biasa melayani pria hidung belang di Hotel Jalan By Pass Karawang ini, malah menyertakan sebuah video bersama kedua anaknya. Postingan video tersebut diberi judul “Sore hari bersama dua buah hati tercinta”.

“Open BO ya hari ini. Net 500,” tulisnya melalui status MiChat, Senin (9/9/2019) pagi.

Lain lagi dengan akun bernama Hanna, perempuan yang ditemui langsung oleh tim tvberita.co.id ini berasal dari Bandung dan sudah memiliki seorang anak. Menurut pengakuannya, semenjak berpisah dengan suaminya, dia langsung terjun ke dunia prostitusi online karena alasan terdesak kebutuhan ekonomi.

“Aku ke Karawang seminggu sekali. Pulang ke Bandung seminggu kemudian. Bilangnya sama orang rumah ada kerjaan. Tapi aku ga bilang kalo ke Karawang. Sementara anakku bareng sama orang tuaku,” kata Hanna.

Diketahui, ternyata Hanna memiliki lebih dari satu akun, dengan nama Dhea dan Vania.

Sementara, oknum mahasiswi dari Universitas di Cikarang dengan akun bernama Yowan juga memanfaatkan aplikasi ini sebagai ajang esek-esek. Tidak jelas apa alasanya dia menggeluti dunia prostitusi, namun dia sengaja membuka jasa layanan di Karawang agar tidak dipergoki orang yang mengenalnya.

Tim redaksi awalnya susah untuk bertemu dengan Yowan. Pasalnya ketika menunggu di lobi hotel, yang datang bukan Yowan, tapi mamihnya. Mamih ini memastikan apa tujuan tim redaksi datang ke hotel.

“Ya anak saya mau melayani yang open BO saja. Kalau tidak mau ya kasih aja uang cancel 100 ribu,” kata lelaki dengan gaya gemulai ini. Akhirnya tim redaksi menyanggupi dan hanya diminta tidak merekam menggunakan gadget.

“Hape saya pegang ya. Ngobrol biasa aja dan ga pake lama,” katanya.

Pertemuan itu hanya berlangsung kurang dari 3 menit. Dan ternyata menurut pengakuan Yowan, tidak hanya dirinya saja yang berada di hotel tersebut, namun ada 2 temanya lagi yang sesama mahasiswi di dalam kamar hotel.

“Kami nyewa 2 kamar. 1 kamar buat transit kami. 1 kamarnya lagi buat main,” akunya.(KB)