JAKARTA – Gerakan boikot produk yang memiliki afiliasi dengan Israel terus meluas. Salah satu merek yang tengah banyak dicari asal usulnya oleh masyarakat adalah J.Co Donuts. Sebab, merek ini seringkali dianggap berasal dari Amerika.
Jadi, apakah J.Co Donuts merupakan produk Israel? Mari kita ulas faktanya.
J.Co Donuts and Coffee diperkenalkan oleh Johny Andrean pemilik gerai salon ternama Indonesia.
J.Co bukanlah eksperimen pertama Johny di dunia makanan. Meski fokus utamanya bermain di industri salon dan kecantikan sejak tahun 1980-an, dia sebenarnya sudah bermain di sektor makanan lewat toko roti, BreadTalk.
Menurut buku Asia’s Star Brands (2006), toko roti ini buatan Singapura. Tetapi di Tanah Air lisesinya dipegang Johny.
Setelah mendulang kesuksesan di BreadTalks dia kemudian ingin mencoba bisnis serupa. Dan, lahirlah toko donat J.Co di Supermall Karawaci Tangerang pada 26 Juli 2005 (sumber lain menyebut 26 Juni 2005).
Keberadaan J.Co tidak terlepas dari perjalanan Johny di luar negeri. Menurut Muhammad Maruf dalam 50 Great Bussines Ideas form Indonesia (2010), selama di negeri orang pria kelahiran Singkawang itu kerap belajar cara membuat donat, dari mulai pembuatan hingga proses penjualannya.
Dan, ketika sampai di Indonesia, Johny menerapkan itu semua di J.Co. Maka, tak heran kalau J.Co sangat kental dengan nuansa Barat, khususnya Amerika Serikat.
Dia mengikuti jenis donat AS yang lembut, tetapi tidak terlalu padat. Begitu pula dalam membuat berbagai jenis donat dengan beragam isi di dalam atau permukaannya, sehingga menjadi ciri khas.
Tak hanya itu, Johny juga membuat terobosan baru yang tidak diikuti kompetitor di sektor makanan, yakni konsep ala Jepang bernama open kitchen. Lewat open kitchen, pengunjung bisa mengetahui isi dapur J.Co.
Pengunjung jadi mengetahui tingkat kebersihan dapurnya, proses pemanggangan donat, termasuk pemberian rasa di tahap akhir. Semua itu memberikan memberikan kesan dan pengalaman tersendiri bagi pengunjung.
Sedangkan, untuk pemasaran, Johny menargetkan kelas menengah atas yang berdompet tebal. Atas dasar inilah, dia menjadikan Supermall Karawaci yang berada di tengah-tengah perkantoran Lippo Group dan kawasan pendidikan Universitas Pelita Harapan sebagai gerai pertama J.Co.
“Wajar banyak orang yang kesini saat Johny Andrean membuka gerai donat dan kopi yang pertama di Supermall Karawaci,” kata Maruf.
Baca juga: Murka! Jokowi Kutuk Serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza
Pada akhirnya, strategi yang dimainkan Johny Andrean sebagai pendatang cukup berhasil. Tak sampai berbulan-bulan atau masih di tahun yang sama, J.Co sudah berekspansi di beberapa kota besar di Indonesia, bahkan di Kuala Lumpur dengan 2 gerai dan 1 gerai di Singapura.
Berkat buah keringat Johny Andrean, J.Co kini sukses menduduki posisi puncak di pasar donat Indonesia. Tercatat, di laman resminya, J.Co kini memiliki ratusan gerai di beberapa negara.
Sebanyak 275 gerai di Indonesia, lalu 44 gerai di Filipina, 17 gerai di Malaysia, lima gerai di Arab Saudi, serta tiga gerai di Singapura dan Hongkong. Sedangkan pesaingnya yang lebih dulu eksis, yakni Dunkin’ Donuts per 2022 lalu diketahui hanya memiliki 100-an toko. (*)