KARAWANG – Pemerintah Desa Linggarsari, Kecamatan Telagasari, bersama masyarakat dan petani setempat, kompak melakukan aksi gotong-royong. Diketahui, kegiatan kerja bakti bersih-bersih saluran air merupakan tradisi di lingkungan desa mereka jelang dan usai musim panen.
Tak jarang, kegiatan gotong-rotong dilakukan pada saat ada laporan dan keluhan dari masyarakat. Biasanya, jelang musim panen petani kesulitan mencari air. Agar aliran air lancer sampai ke irigasi, maka Pemdes Linggarsari menggelar kegiatan gotong-royong.
“Ini adalah salah satu tugas dan kewajiban kami selaku pemerintah desa, jika ada laporan dari warga atau petani butuh pelayan tentang fasilitas sarana air, kami dari pemerintah desa bersama petani selalu melakukan kerja bakti secara bersama-sama,” ujar Sekretaris Desa Linggarsari Eldi Irawan, kepada KBE, Senin, (27/6) kemarin.
Kata Edi, dengan saluran air yang bersih dari sampah. Diharapkan kebutuhan air para petani dapat terpenuhi. Dia juga mengimbau kepada masyarakatnya, agar tidak membuang sampah ke saluran irigasi. Karena dampaknya bakal merugikan diri sendiri dan orang lain.
Baca Juga: Mulai 1 Juli, 4 Daerah di Jabar Wajib Pakai Aplikasi MyPertamina Saat Beli Pertalite
Edi berujar, selain untuk membersihkan sampah di saluran irigasi. Kegiatan gotong royong juga mempertahankan adat ketimuran. Yaitu kerja sama dan silaturahmi antara masyarakat dan pemerintah desa.
“Tradisi ini perlu dipertahankan, karena dampaknya baik untuk masyarakat,” kata Edi.
Tradisi ini, sebut Edi, tak melulu soal gotong-royong membersihkan lingkungan. Akan tetapi, Pemdes Linggarsari ingin membiasakan masyarakatnya untuk menyelesaikan permasalahan di desa secara bersama-sama melalu musyawarah mufakat.
“Karena kalau kerja sama semuanya pasti lebih mudah. Alhamdulillah, setelah kegiatan kerja bakti ini sawah petani sudah terairi,” ucapnya.
