Beranda Karawang Anggota DPR RI Sentil Unsika soal Proyek Kelas Kontainer Seharga Rp 6,4...

Anggota DPR RI Sentil Unsika soal Proyek Kelas Kontainer Seharga Rp 6,4 M: Kurang Bijak

Dpr ri kelas kontainer unsika
Anggota Komisi IX DPR RI, Cellica Nurrachadiana menyesalkan terjadinya polemik pengadaan kelas berbasis kontainer seharga Rp 6,4 miliar yang digagas pihak Rektorat Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika).

KARAWANG – Anggota Komisi IX DPR RI, Cellica Nurrachadiana menyesalkan terjadinya polemik pengadaan kelas berbasis kontainer seharga Rp 6,4 miliar yang digagas pihak Rektorat Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika).

Cellica menilai, Unsika sebagai kampus kebanggaan warga Karawang sejak tahun 2014 semestinya memiliki perencanaan yang matang dalam melakukan berbagai macam transformasi dan inovasi, termasuk pengelolaan anggaran yang cermat dan tepat.

“Anggaran dengan pagu hampir Rp 6,4 M untuk pembuatan ruang kelas darurat sambil menunggu pembuatan ruang kelas baru yang katanya akan dibangun di tahun 2025, hemat kami kurang bijak. Apakah tidak lebih baik untuk membangun sarana prasarana yang lebih kokoh dan bisa digunakan jangka panjang?” sesal mantan Bupati Karawang dua periode ini, Selasa (17/12).

Baca juga: Bukan Rp 5 M, Proyek Kelas Kontainer Unsika Rupanya Senilai Rp 6,4 M

Dia menambahkan, penerimaan dan animo masyarakat Karawang maupun luar Karawang sangat besar untuk masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN) Unsika. Namun tentunya hal itu juga harus dibarengi dengan kemampuan dan kapasitas PTN Unsika sendiri.

“Jangan sampai kapasitas mahasiswa tidak berbanding lurus dengan sarana prasarana yang tidak memadai. Karena pelayanan dunia pendidikan termasuk kemudahan, kenyamanan, dan fasilitas yang baik merupakan kewajiban penyelenggara pendidikan,” katanya.

“Suatu kebijakan baiknya dikomunikasikan terlebih dahulu dengan berbagai pihak agar seyogyanya tidak timbul persoalan-persoalan di kemudian hari,” tambah Cellica.

Sebelumnya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Unsika, Indra Budiman menjelaskan, biaya pembangunan kelas kontainer mencapai Rp 6,4 miliar dengan rincian Rp 159 juta per kelas yang terdiri dari dua kontainer yang digabung.

Baca juga: Angka Kematian Bayi di Karawang Terus Meningkat Sejak 2020, Kini Tembus 215 Kasus

“Total anggaran keseluruhan sekitar Rp 6,4 miliar rupiah yang pos anggarannya berasal dari Badan Layanan Umum (BLU) murni Unsika,” sebutnya, Selasa (17/12).

Dia menyebutkan total ada 80 kontainer yang disiapkan untuk kebutuhan 40 ruang kelas berikut ruang dosen, ruang rapat, toilet, kantin dan gudang.

Kabin kontainer itu akan dilengkapi interior, pintu, jendela, pengecetan dan kelistrikan. Fasilitas tersebut juga nantinya akan menjadi aset Barang Milik Negara (BMN) Unsika.