KARAWANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang mencatat, hingga bulan September 2023, terdapat 16.289 warga Karawang yang terdampak kekeringan butuh air bersih.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Karawang, Ferry Muharram menyampaikan, belasan ribu jiwa yang tercatat merupakan warga dari 13 desa di 4 Kecamatan yang ada di Karawang.
Empat Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Tegalwaru, Kecamatan Pangkalan, Kecamatan Telukjambe Barat dan Kecamatan Ciampel.
Baca juga: Susah Payah Warga Karawang Hadapi Kekeringan: Jalan 3 Km Demi Mengais Air dari Sungai Kering
“Di Kecamatan Tegalwaru ada 5 desa terdampak dengan total 1.391 KK, 4.166 Jiwa. Kecamatan Pangkalan ada 6 desa total terdampak 3.458 KK, 8.669 jiwa. Telukjambe Barat ada 2 desa, yang terdampak 988 KK, 2.273 jiwa. Terakhir Ciampel 1 desa, yang terdampak 464 KK, 1.181 jiwa,” ujarnya kepada tvberita.co.id pada Senin, (11/9).
Ia memaparkan, Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang telah menetapkan status siaga kekeringan sejak (13/6) hingga (30/10) yang akan datang.
Baca juga: Bekasi Darurat Bencana Kekeringan, 32 Desa Krisis Air Bersih
Oleh karena itu, hingga saat ini BPBD Karawang terus melakukan penanganan berupa pendistribusian air bersih kepada warga terdampak yang butuh air.
“Dampaknya semakin meluas dengan bertambahnya data desa yang terdampak. Jadi distribusi air itu BPBD sendiri sudah ada kisaran 125.000 liter per update tanggal 10 September 2023,” paparnya.
Baca juga: Waspadai ISPA Akibat Polusi, CSG Peduli Lakukan Pengobatan Gratis di Kartika Residence Karawang
Khusus untuk penanganan jangka panjang, pihaknya berencana akan melakukan reboisasi (penanaman pohon) di Kecamatan Tegalwaru dan Pangkalan yang langganan terdampak kekeringan.
“Hasil koordinasi dengan kecamatan yang terdampak dan instansi yang lain, kita akan melaksanakan reboisasi,” pungkasnya. (*)