KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) menilai kemajuan era digitalisasi yang semakin meningkat, akan memacu percepatan revolusi industri di Indonesia. Hal itu akan berakibat pada punahnya sejumlah jenis pekerjaan dan mendorong pemerintah untuk melakukan transformasi Industri.
“Maka saat ini pemerintah sedang menyiapkan program transformasi industri,” ujar Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktifitas Kemenaker, Bambang Satrio usai Seremoni Program Monozukuri untuk SMK yang digelar oleh Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Rabu (31/1).
Ia mengatakan, tugas transformasi industri adalah melakukan pemetaan jenis-jenis pekerjaan yang akan terjadi di masa depan. Kemudian melakukan persiapan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Sebab di masa depan, pihaknya memprediksi sejumlah pekerjaan akan hilang oleh kemajuan teknologi. Diantaranya teller bank, pramuniaga dan para buruh rokok.
“Misalnya di Amerika, sudah ada pemecatan 48 ribu teller bank, karena sudah sistem online. Dan ini juga diprediksi akan terjadi. Lalu ada pramuniaga, orang bisa jualan tanpa ada toko, melalui sistem online. Selain itu, buruh linting rokok yang akan tergantikan robot,” katanya.
Dalam pelaksanaan transformasi industri, pemerintah memetakan sejumlah jabatan-jabatan dengan genre baru. Sehingga agar bisa mengatasi revolusi industri, dunia pendidikan akan menyesuaikan kebutuhan industri.
“Misalnya ada pengurangan jurusan bisnis dan pariwisata, lalu kita akan tingkatkan jurusan kuliner, tata busana dan animasi. Mereka ini yang kami nilai akan mampu bertahan untuk kebutuhan,” kata Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), M. Bakrun.
Sementara itu, Toyota Indonesia memiliki komitmen dalam bidang peningkatan kualitas SDM untuk mendukung program pemerintah menciptakan seluruh tenaga kerja Indonesia yang tersertifikasi di tahun 2020.
“Kepedulian akan lulusan yang siap berkontribusi di dunia kerja, TMMIN buktikan melalui sebuah program pemagangan tersertifikasi, dengan berkoordinasi bersama Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Karawang,” kata Wakil Presiden Direktur TMMNIN, Edward Otto Kanter.
Para lulusan pemagangan TMMIN akan memperoleh sertifikasi yang diakui secara nasional, bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Setiap tahun, 120 pencari kerja difasilitasi untuk ikut serta di program pemagangan TMMIN, dan akan memperoleh sertifikat dari LSP TMMIN. Sertifikasi ini telah diakui, karena selevel dengan sertifikasi yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
“Pengembangan kemampuan SDM Indonesia juga diwujudkan dalam bentuk donasi kendaraan, berupa 10 unit mobil sebagai alat peraga pendidikan dan pembelajaran. Donasi yang terdiri dari 6 unit Kijang Innova, 3 Avanza, dan 1 Fortuner diharapkan dapat menjadi salah satu bentuk kontribusi mengembangkan, dan memudahkan para pengajar saat memberikan pelatihan bagi para siswa,” katanya. (put/ds)