KARAWANG – Kondisi lapangan Karangpawitan Karawang dikeluhkan warga setempat. Fasilitas publik di area tersebut dinilai kurang terawat dan diperhatikan kebersihannya.
Hal itu terlihat dari area kolam yang awal diresmikan terlihat indah juga kini kondisinya kering dan kotor.
Asep Jayat (45), warga sekitar menyebut, kebersihan dan kondisi Karangpawitan saat ini terkesan kotor tanpa perawatan.
Belum lagi kesadaran pengunjung yang dinilainya kurang disiplin membuang sampah, membuat aroma kumuh di sekitar lapang Karangpawitan semakin terasa.
Baca juga:Â Investasi Moncer, Permintaan Properti Premium di Karawang Meningkat
“Tembok sudah banyak yang kotor, kolamnya kering, rumput sintetisnya juga kotor. Harusnya kan masyarakat gak boleh pake sendal di rumput. Tapi tetep aja masih banyak yang pakai sendal,” ujar Asep, Selasa (31/1).
Ia mengharapkan fasilitas umum Karangpawitan bisa menjadi tempat yang tertata, rapih dan nyaman selayaknya icon kota. “Maunya kayak di Purwakarta, tertata, rapi dan nyaman,” katanya.
Mia Sumiati (45) warga Karawang Timur mengaku sering datang ke lapangan Karangpawitan sekadar untuk nongkrong bersama keluarga.

Namun ia akui, kebersihan dan fasilitas publik di sekitar lokasi kurang dijaga.
“Kita mah serunya karena di lapangan banyak pedagang jajanan sama mainan, jadi anak-anak seneng. Cuma kalau fasilitas mah yah bisa diliat sendiri, kolam aja gak tau itu buat apaan sekarang,” kata dia.
Biaya pemeliharaan Rp 200 juta per tahun
Menanggapi hal itu, Kepala Sub Bagian Umum Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karawang, Dian Anggraini mengaku telah mensurvei sejumlah fasilitas umum yang perlu perbaikan.
“Kita udah survei dan mendata ke Karangpawitan, GOR Panatayuda, GOR Adiarsa. Kita udah mendata apa-apa yang perlu diperbaiki,” ujarnya.
Dijelaskannya, untuk biaya pemeliharaan di Karangpawitan dianggarkan Rp 200 juta tiap tahunnya. Namun hal itu menurutnya tak cukup efektif.
Pasalnya, upaya pemeliharaan harus dibarengi juga dengan kesadaran merawat dari masyarakat.
Baca juga:Â Mini Zoo di Karangpawitan 2 Tak Terawat, Hewannya Sempat Lepas dan Menyerang Anak-anak
“Kamar mandi, di tahun 2022 kita udah perbaikan 5 kali. Ganti keran, sedot WC, pembersihan. Terus kita pasang plang dan menghimbau masyarakat untuk turut menjaga, tapi hasilnya sampai sekarang masih kurang efektif,” katanya.
Kendati begitu, ia menegaskan bahwa perawatan fasilitas di Karawang juga harus melibatkan peran masyarakat untuk menjaga kebersihan.
“Ini fasilitas umum, kita gak bisa larang masyarakat untuk jangan masuk. Bisa aja dipagar kayak di Bandung dan daerah lainnya. Tertib dan efektif, tapi tidak bebas dan berbayar,” tegasnya. (*)