Beranda Regional Sentil Mentan, Wabup: Beras Langka, 3 Kali Tanam Harus Dievaluasi

Sentil Mentan, Wabup: Beras Langka, 3 Kali Tanam Harus Dievaluasi

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Wakil Bupati Karawang, Ahmad Zamakhsyari melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Beras Johar, Karawang, Selasa (16/1). Sidak dengan Bulog Subdivre Karawang-Bekasi merespon kelangkaan dan kenaikan harga beras di pasaran.

“Langkanya beras ini akibat gagal panen yang dipicu oleh hama. Hama ini muncul akibat kebijakan tiga kali tanam padi dalam setahun. Menurut saya Pak Menteri Pertanian perlu melakukan evaluasi kebijakan tanam padi tiga kali. Tanah ini perlu rehat, jangan dipaksakan,”ungkapnya.

Pria yang beken disapa Jimmy ini, menyarankan agar pertanian padi di Karawang cukup melakukan tanam dua kali dalam setahun.

“Kalau misalnya ingin tiga kali tanam. Pak Menteri yang terhormat saya mohon untuk menggunakan sistem padi-padi lalu palawija,” ujarnya.

Ahmad juga mengomentari kebijakan pemerintah yang akan melakukan impor beras. Menurut dia, kebijakan itu seperti buah simalakama. Dimana kebijakan impor akan merugikan salah satu pihak yakni petani.

“Rencana impor ini disatu sisi akan menolong masyarakat, karena harga beras akan turun. Tetapi di satu sisi petani akan menangis, karena harga pembelian gabah akan murah,”ujarnya.

Ia mengatakan untuk menurunkan harga beras, Pemerintah bersama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) akan mengguyur beras sejahtera (rastra) sebesar 12 ribu ton keseluruh masyarakat di wilayah kabupaten berjuluk lumbung padi.

“Kalau misalnya belum bisa dikendalikan harga beras. Kami akan turunkan 12 ribu ton rastra ke masyarakat bersama dengan Bulog,” ujarnya.

Sebelumnya Menteri Pertanian Amran Sulaiman pernah memberikan komentar kaitan dengan kebijakan tanam padi tiga kali dalam setahun. Jika program tersebut merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi beras di Indonesia.

“Kalau urusannya hama, bukan tanamnya yang harus dihentikan tetapi ya hamanya yang harus dihentikan. Kalau kita ingin tingkatkan produksi, yang proses produksi yang kita tingkatkan. Dari tanam dua kali ya jadi tiga kali tanam,” ujar Amran saat berkunjung ke Karawang beberapa pekan lalu.

Ia juga menyinggung jika Karawang pada bulan Januari ini sudah siap panen 10 ribu perhektar, dari jumlah siap panen di Jawa Barat yang mencapai 100 ribu hektar.

“Tadi saya sudah tanya pak Kadis Pertanian. Jika Karawang pada bulan Januari ini siap panen hingga 10 ribu hektar,” katanya.

Kepala Bulog Subdivre Karawang-Bekasi, Muhammad Syaukani membantah jika beras CBP yang diturunkan oleh Bulog tidak laku di pasaran.

Dirinya mengklaim, jika pihaknya sejauh ini telah berhasil melakukan pengguyuran CBP hingga 10.000 ton beras.

“Buktinya itu bohong, sampai saat ini kami berhasil melakukan pengguyuran hingga 10.000 ton beras. Jika ada yang kualitasnya jelek juga itu cuma satu atau dua karung saja. Kalau dipresentasekan itu hanya 0,00 sekian persen,” pungkasnya.(kb)